Lebih jauh, Herry menggarisbawahi bahwa Na Willa juga merupakan bagian dari strategi besar: membuka ruang lebih luas bagi animator dan kreator lokal agar tidak hanya menjadi penonton dominasi studio global.
“Industri ini tidak bisa bergerak sendirian. Indonesia adalah negara besar, penonton kita banyak, kreator kita punya kualitas setara internasional. Jadi mengapa hanya Disney atau Warner yang mendominasi? Kita harus mulai menciptakan ruang kita sendiri," tandasnya.
Dengan Na Willa, Visinema ingin memberikan pesan bahwa setelah berlari jauh dengan Jumbo, kini saatnya kembali menengok ke dalam ke memori, ke rasa ingin tahu, dan ke dunia kecil yang membentuk diri setiap manusia. Sebuah langkah yang tidak lebih besar, tetapi lebih bermakna. ***