nasional

Lindungi Konsumen dari Pangan Berisiko, BGN Tingkatkan Kompetensi Penjamah Pangan

Jumat, 17 Oktober 2025 | 10:20 WIB
BGN melalui Direktorat Penyedia dan Penyaluran Wilayah II Bimtek Penjamah Pangan pada 11–12 Oktober 2025 di Hotel Atria, Kota Magelang. (dok.)

MAGELANG, AYOYOGYA.COM — Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Penyedia dan Penyaluran Wilayah II sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Pangan pada 11–12 Oktober 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Hotel Atria, Kota Magelang, Jawa Tengah ini diikuti oleh 1.000 peserta, dan merupakan bagian dari rangkaian bimtek serentak yang dilaksanakan di 12 kabupaten/kota lainnya.

Secara keseluruhan, kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 10.000 peserta yang terdiri dari kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, akuntan, hingga relawan SPPG dari berbagai wilayah. Mereka merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi masyarakat, mulai dari dapur pelayanan hingga distribusi pangan di lapangan.

Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr. Nurjaeni, Ph.D., menegaskan pentingnya kompetensi para penjamah pangan dalam menjaga keamanan dan kualitas pangan. “Keamanan pangan dimulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten. Melalui kegiatan ini, BGN memastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan,” ujarnya.

Kegiatan Bimtek ini digelar serentak di 12 wilayah koordinasi Direktorat Wilayah II BGN, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Sleman. Setiap kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) setempat yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas profesi dalam menjaga mutu dan keamanan pangan.

Pelaksanaan Bimtek dilakukan secara tatap muka di lokasi masing-masing, dengan pendampingan teknis dan pemantauan virtual oleh tim pusat BGN. Materi pelatihan meliputi prinsip dasar keamanan pangan dan higienitas dapur, prosedur sanitasi penjamah makanan dan lingkungan kerja, pencegahan kontaminasi silang, penanganan bahan pangan secara aman, hingga pemanfaatan Learning Management System (LMS) Penjamah Pangan sebagai media pembelajaran berkelanjutan.

Melalui kombinasi pembelajaran teori dan praktik, peserta dilatih untuk mengidentifikasi risiko, melakukan tindakan pencegahan, serta menerapkan prosedur standar keamanan pangan di unit kerja masing-masing. Di akhir pelatihan, seluruh peserta mendapatkan sertifikat kompetensi penjamah pangan yang diterbitkan oleh BGN sebagai pengakuan resmi atas kemampuan mereka.

Pelaksanaan Bimtek ini menjadi wujud nyata komitmen BGN dalam memperkuat sistem keamanan pangan dari tingkat lokal hingga nasional. Program ini diharapkan mampu membentuk budaya kerja yang higienis dan aman serta menurunkan risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di masyarakat.

“Dengan tersertifikasinya 10.000 penjamah pangan dari unsur SPPG di 12 kabupaten/kota, kita memperkuat sistem pelayanan gizi yang tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan terpercaya bagi masyarakat,” tegas Dr. Nurjaeni.***

Tags

Terkini