nasional

Gas LPG 3 Kg Dijual Hingga Rp30.000 di Pasaran, Bahlil: Saya Tidak Rela

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:30 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat sidak pangkalan gas LPG 3 kg di Pekanbaru, Riau, 5 Februari 2025. (Instagram/bahlillahadalia)

AYOYOGYA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara tentang melonjaknya harga jual gas LPG 3 kg di pasaran.

Seperti yang terjadi di Yogyakarta hingga Semarang dalam beberapa hari ini di mana gas LPG dijual seharga Rp28.000 hingga Rp35.000.

Pasalnya, harga tersebut tidak sesuai dengan aturan harga eceran tertinggi atau HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ditambah lagi dengan gas LPG 3 kg merupakan gas subsidi yang diperuntukkan untuk masyarakat yang kurang mampu.

“Negara subsidi Rp12.000 minimal sampai Rp12.500 per kilogram,” ujar Bahlil saat menghadiri Indonesia Economic Summit di Shangri-La Jakarta, pada Rabu, 19 Februari 2025.

Baca Juga: Ribuan Aktivis Mahasiswa Jogja Turun ke Jalan, Kecam Kebijakan Prabowo yang Rugikan Rakyat

“Jadi satu tabung LPG 3 kg itu kita subsidi kurang lebih sekitar Rp 6.000, idealnya harga ini sampai di rakyat tidak lebih Rp16.000,” imbuhnya.

Bahlil mengungkapkan jika harga gas adalah Rp16.000 sampai Rp17.000 per kilogramnya yang harga asli dari gas yang diimpor dari Saudi Aramco.

Kemudian negara memberikan subsidi sebesar Rp4.250 per kilogramnya.

Tak Rela Ada Kenaikan Harga di Tangan Penjual Nakal

Namun kenyataan di pasaran masih banyak oknum nakal memainkan harga gas LPG 3 kg yang sudah disubsidi pemerintah untuk target rakyat tertentu ini.

Dengan harga yang jauh melambung tinggi, menurut Bahlil, hal tersebut sama saja dengan mengambil hak milik rakyat.

“Tapi apa yang terjadi, rakyat kita beli dengan harga yang mohon maaf Rp25.000, Rp23.000, ada yang Rp30.000 jadi kita ini mengambil hak rakyat, seluruh rakyat bayar lebih,” ucap Bahlil.

“Ya saya sebagai mantan orang miskin yang dibesarkan dalam keluarga yang susah, tidak rela ini terjadi,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini