AYOYOGYA.COM - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dengan tegas mengutuk serangan Israel yang mengakibatkan tewasnya 36 jurnalis dan pekerja media di Jalur Gaza, Palestina. Serangan ini terjadi sejak Israel memulai serangan udara ke Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023.
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis pada Sabtu, 4 November, menggambarkan kematian para wartawan dan pekerja media sebagai sebuah tragedi kemanusiaan yang tak dapat diterima. Mereka menjalankan tugas mereka untuk menyampaikan laporan mengenai tindakan kekerasan yang menimpa warga sipil oleh tentara Israel.
Atal menjelaskan bahwa wartawan dan pekerja media seharusnya dilindungi sesuai dengan hukum Humaniter Internasional, yang menyatakan bahwa wartawan yang bekerja di daerah konflik bersenjata dianggap sebagai warga sipil dan harus terhindar dari serangan militer di daerah konflik.
PWI Pusat memohon kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza untuk menahan diri dan melindungi wartawan yang meliput konflik tersebut. Wartawan memiliki peran penting dalam menyampaikan kebenaran, dan harus dihormati dan dilindungi dalam menjalankan tugas mulianya.
Selain itu, PWI Pusat juga mendesak pimpinan media dan wartawan yang meliput konflik bersenjata di Gaza untuk melakukan persiapan yang matang dan mempertimbangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan risiko agar tidak ada lagi korban jiwa di kalangan wartawan dan staf media.
PWI Pusat juga menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga para wartawan dan staf media yang menjadi korban tragedi di Gaza. Mereka berdoa agar Allah SWT memberikan kekuatan kepada keluarga korban dalam menghadapi cobaan ini.
Lebih lanjut, PWI Pusat mengajukan seruan kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah guna menghentikan serangan Israel terhadap Gaza dan untuk melindungi warga sipil dan wartawan yang bekerja di sana.
