Bosan Gudeg Manis? Ini Pilihan Gudeg Gurih dan Melegenda di Jogja

photo author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 14:36 WIB
Bosan Gudeg Manis? Ini Pilihan Gudeg Gurih dan Melegenda di Jogja! (Instagram/@gudegpawonjogja)
Bosan Gudeg Manis? Ini Pilihan Gudeg Gurih dan Melegenda di Jogja! (Instagram/@gudegpawonjogja)

Kombinasi ini membuat Gudeg Sagan menjadi tujuan kuliner yang ramah di lidah bagi penyuka gudeg gurih.

2. Gudeg Permata Bu Narti, Gudeg Basah Legendaris Sejak 1951

Bagi pencinta gudeg basah gurih, Gudeg Permata Bu Narti merupakan destinasi wajib. Terletak di Jl. Gadjah Mada No. 2, warung ini hanya buka pada malam hari, tepatnya pukul 20.00 sampai 01.00.

Cita rasa gudegnya cenderung gurih dan ringan, tidak terlalu manis seperti gudeg tradisional pada umumnya.

Warung yang berdiri sejak 1951 ini dikelola secara turun-temurun dan tetap mempertahankan keotentikan resep lama yang membuatnya menjadi favorit wisatawan hingga kalangan artis.

Baca Juga: Liburan ke Jogja? Jangan Pulang Sebelum Mencicipi 11 Kuliner Legendaris Ini!

Keistimewaan Gudeg Permata terletak pada areh gurih dan sambal goreng krecek berkuah, yang memberikan rasa segar dan tidak membuat enek.

Menu lauknya pun variatif, mulai dari ayam kampung (paha, sayap, dada), tahu, hingga telur bebek bacem.

Sajian gudeg di sini juga dilengkapi sambal tempe dan sayur daun singkong, membuat satu porsinya semakin komplet.

Sri Sunarti, pemilik warung, masih turun langsung memasak dan berbelanja bahan setiap hari untuk menjaga kualitas rasa yang sudah diwariskan lebih dari tujuh dekade.

3. Gudeg Pawon, Sensasi Makan Gudeg Langsung dari Dapur Tradisional

Baca Juga: Lewat Dokumenter Four Trails, Robin Lee Tampilkan Sisi Hong Kong yang Tidak Pernah Kita Lihat

Jika menginginkan pengalaman kuliner yang berbeda, Gudeg Pawon adalah pilihan tepat. Berlokasi di Jl. Janturan UH/IV No. 36, Warungboto, Umbulharjo, warung ini buka mulai pukul 18.00 hingga 21.00 atau hingga habis.

Nama “Pawon” berarti dapur dalam bahasa Jawa, dan sesuai namanya, pembeli langsung masuk ke dapur rumah untuk mengambil pesanan.

Pengalaman ini memberikan suasana khas yang sulit ditemukan di tempat lain—dengan aroma kayu bakar, panci besar penuh gudeg, serta aktivitas memasak tradisional yang menambah sensasi autentik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X