AYOYOGYA.COM - Apakah Anda pernah bertanya-tanya, mengapa bulan Februari hanya 28 hari saja?
Sedangkan bulan lainnya hingga 30-31 hari.
Ternyata hal tersebut terjadi karena adanya perhitungan kalender yang dibuat oleh Raja Romawi.
Melansir dari akun centang biru @kemdikbud.ri di instagram, berikut jawabannya.
Mulanya, raja kedua Romawi yaitu Raja Pompilius membuat kalender berdasarkan pergerakan bulan dan matahari (iunisolar calendar) yaitu 355 hari.
Di mana setiap bulannya terdiri dari 29 hari.
Namun ternyata perhitungan tersebut membuat sejumlah musim menjadi tidak sesuai dengan bulan-bulan khas Romawi.
Baca Juga: KHUSUS HARI INI! Bakpia Tugu Jogja Diskon 50%! Tidak Semua, Ini Daftar Tokonya
Hingga pada saat Julius Caesar menjabat, ia pun merubah kalender tersebut.
Julis Caesar mengubah kalender semata berdasarkan pergerakan matahari atau kala surya.
Terjadilah penambahan 10 hari pada satu tahun, sehingga satu bulan memiliki 30 dan 31 hari, kecuali Februari.
Sedangkan Februari dibuat berjumlah 28 agar total keseluruhan hari dalam kalender menjadi 365 hari.
Pengaturan tersebutlah yang ssuai dengan sistem musim Romawi dan dipakai hingga sekarang.