YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Chanoyu merupakan tradisi meminum satu cangkir teh hijau dengan tata krama dan aturan-aturan tertentu terutama saat penyajian oleh tuan rumah.
Chanoyu memiliki konsep ichi-go ichi-e, atau dapat di artikan satu kali satu pertemuan. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun, dengan filosofi sebagau aturan pertemuan tuan rumah dengan tamu.
Tradisi ini dilakukan di ruangan khusus dengan pintu yang pendek yang bernama chachitsu, dengan lantai yang beralaskan tatami lengkap dengan perapian. Desain pintu ini, agar tamu menundunkan kepala saat masuk, filosofinya adalah sebagai penghormatan tamu terhadap tuan rumah. Desain bangunannya pun sengaja dibuat dengan gaya perdesaan.
Baca Juga: Jepang Akan Berpartisipasi Dalam Latihan Militer di Indonesia Bersama AS dan Australia
Beberapa peralatan untuk melakukan tradisi Chanoyu ini diantaranya adalah mangkuk teh chawan, sendok teh yang terbuat dari bambu dan pengaduk teh yang disebut chasen dan juga diukir dari bambu.
Teh hijau di sajikan dalam tradisi Chanoyu ini bukan tanpa alasan, karena teh hijau banyak memiliki khasiat bagi tubub, dan menjadi mjnuman wajib masyarakat Jepang.
Tata krama minum teh ini, juga harus di pelajari oleh tamu. Dimana tamun yang hendak datang tidak boleh menggunakan perhiasan yang berlebihan, karena sebagai bentuk pwnghormatan dan menandakn bahwa ruan tunah debvab tamu dejaradnyaa. Kegiatan jni dapat di lakukan kapnpun, karena tidak menyangkut dan mengikat waktu-waktu khusus.
Baca Juga: Daftar Restoran Jepang yang Halal, Bisa Dikunjungi Bersama Teman dan Keluarga
Istilah Chanoyu di ciptakan oleh Se No Rikyu, yang sangat berperan dalam adanya tradisi minum teh ini. Menurutnya terdapat beberapa prisip saat berlangsungnya tradisi ini seperti prinsip keharmonisan, keharmonisan antara tamu, tuan rumah, alam serta lingkungan. Prinsip rasa hormat, prinsip kemurnian dan prinsip ketenangan.
Prinsip ini menandakan bahwa tradisi Chanoyu sangat lekat dengan tata krama mengonsumsi teh antara tuan rumah dengan tamu. Tradisi ini juga memiliki makna pertemuan berharga.
Se No Rikyu memaparkan terdapat tiga istilah dalam tradisi Chanoyu ini yaitu Respect (Kei) yang berarti kejujuran kepada orang lain tanpa memandang pangkat atau status. Purity (Sei) yaitu proses memurnikan diri baik secara mental dan pikiran. Istilah yang ke tiga yaitu Serenity (Jaku) yang berarti memperoleh tiga prinsip pertama kedamaian batin yang datang dari perbuatan.
Tradisi minum teh ini dianggap sebagai salah satu dari tiga seni klasik murni Jepang yang berakar dari Zen Buddhisme. Pada abad ke 16 tradisi ini dilakukan oleh semua kalangan masyarakat Jepang.
Demikian ulasan mengenai budaya Chanoyu, tradisi minum teh di Jepang.
(Indah Nuryulianingsih / Magang Ayoyogya)
Artikel Terkait
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Alami Henti Jantung Setelah Diduga Ditembak Saat Pidato
Kronologi Penembakan Shinzo Abe, Mantan PM Jepang Tersungkur Setelah Tembakan Kedua
Shinzo Abe Kritis, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida Kutuk Insiden Penembakan
Rakyat Jepang Berikan Penghormatan Terakhir Kepada Shinzo Abe
Menampilkan Kekerasan hingga Pembunuhan, 3 Anime Jepang Ini Dilarang Tayang di Indonesia