MAGELANG, AYOYOGYA.COM- Mie instan, kerap menjadi andalan para anak kos. Selain mudah di dapat serta mudah dimasak, harga mie instan juga cukup terjangkau bagi anak kos. Tak jarang, banyak anak kos yang stok mie instan di kamarnya sebagai persediaan bahan makanan.
Baca Juga: Pakar Ekonomi: Kenaikan Harga Mi Instan Dimungkinkan Bertahap
Namun, akibat perang Rusia dengan Ukraina menyebabkan impor gandum menjadi terhambat, akibatnya harga gandum sebagai bahan pokok pembuatan mie, menjadi naik bahkan di prediksi mencapai 3 kali dari harga sebelumnya. Saat ini harga mie instan di Indomaret berkisar di harga Rp. 3.000 untuk mie instan Ayam Bawang dan mie instan Goreng Aceh, namun di alfamart harga mie instan Goreng Aceh berkisar Rp. 3. 100.
Beberapa anak kos turut menanggapi hal ini, diantaranya Mariska, mahasiswi Universitas Tidar yang ngekos di sekitar kampus berpendapat rencana kenaikan harga mi instan menimbulkan 2 pandangan kak yaitu positif dan negatif.
Baca Juga: Harga Gandum Naik Berimbas ke Mi Instan, Benarkah Dunia akan Dilanda Krisis Pangan?
Dari segi positifnya yaitu kita terutama anak- anak kos akan mulai beralih ke masak makanan sendiri yang tentunya lebih sehat dari pada hanya mengandalkan konsumsi mie instan setiap harinya. Untuk segi negatifnya yaitu hal ini tentu saja sangat merugikan bagi orang-orang yang memang tidak punya waktu luang untuk memasak dan hanya bisa mengandalkan makanan cepat saji dikarenakan kesibukannya.
Apalagi jika dilihat dari banyaknya anak kos yang selalu menyetok mie instan untuk makanan sehari-harinya.
Untuk tanggapan lain lagi, jika misalkan naiknya harga mie instan dikarenakan kenaikan harga bahan dasarnya mungkin masih dikatakan wajar asalkan pihak produser tetap mempertahankan kualitas dari mie instan itu sendiri."
Selain itu, Hani yang juga Mahasiswi Universitas Tidar dan ngekos di Magelang turut berpendapat mengenai hal ini.
"Nek aku si jarang e makan mi. Tapi mungkin dengan naiknya harga mie itu ya buat anak kost jadi lumayan sedih ya. Soalnya kan mi itu jadi alternatif misal ngga ada uang. Ini kalau misal malah dinaikan jadine bukan jadi alternatif lagi. Nanti kalo mau beli mi harus mikir-mikir dulu." jelasnya.
Baca Juga: Harga Mi Instant Naik 3 Kali Lipat, Mahasiswa dan Anak Kos Menjerit
Intan Fadillah, juga berpendapat mengenai kenaikan harga mie instan ini, "Kalo menurutku yang gak terlalu makan mie instan di kos, itu gaterlalu berpengaruh sih. Soalnya di magelang sini juga makanan selain mie instant juga banyak dan murah- murah."
Selain mahasiswi Universitas Tidar, Nimas Sagita, yang merupakan mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, dan ngekos di Jogja berpendapat mengenai kenaikan harga mie instan ini "Kalau aku pribadi sih tidak begitu terdampak, soalnya aku makan mie ya cuma 2x seminggu itu pun tidak mesti. Kebanyakan malah mending masak sayur daripada mie lebih hemat."
Dapat disimpulkan, dari beberapa pendapat anak kos mengenai kenaikan harga mie instan ini, akan sangat berdampak bagi mereka yang suka makan mie ketimbang masak atau memilih makanan lain.