Kenali Produk Reksadana, Waspada Ini Ciri Investasi Bodong

photo author
- Kamis, 27 Oktober 2022 | 20:00 WIB
Ilustrasi Diagram Investasi. Jangan terpengaruh pada investasi bodong. (Pixabay, nattanan23)
Ilustrasi Diagram Investasi. Jangan terpengaruh pada investasi bodong. (Pixabay, nattanan23)

Nah, investasi bodong biasanya menjanjikan return yang jumlahnya sangat besar, hingga puluhan kali. Contohnya, Anda dijanjikan imbal balik Rp 500 juta dalam setahun hanya dengan investasi Rp 10 juta. Keuntungan tersebut sudah tidak masuk di akal mengingat umumnya rentang nilai return investasi tidak setinggi itu.

Baca Juga: Begini Cara Sleman Antisipasi Inflasi dan Resesi di 2023  


3 Manajerial dalam investasi tak tersertifikasi

Ciri lain yang mungkin menunjukkan kalau sebuah produk reksadana yang ditawarkan adalah investasi bodong adalah manajer investasinya. Produk reksadana yang aman memiliki manajer investasi yang telah tersertifikasi dan memiliki izin resmi dari OJK. Investasi bodong dipastikan tidak memiliki manajer investasi dengan sertifikasi demikian.

4. Sistem pencairan dana tidak clear
Investasi bodong pasti tidak memiliki sistem pencairan dana yang mudah dan jelas. Untuk mengetahui bagaimana pencairan dananya, Anda bisa membacanya di prospektus. Karena itu, jika prospektus dan sistem pencairan dananya tidak jelas, sebaiknya berhati-hati dan tidak melakukan investasi pada produk reksadana tersebut


5. Tidak memiliki prospektus yang jelas dan lengkap
Berbicara tentang investasi pada produk reksadana, tentu tak bisa dilepaskan dari yang namanya prospektus. Secara garis besar, prospektus adalah dokumen yang memuat informasi lengkap tentang produk reksadana yang dimaksud. Anda bisa melihat tujuan investasi, kebijakan, batasan, manfaat, hingga risiko investasi yang akan Anda lakukan di dalamnya. Tak ketinggalan informasi penting seperti siapa manajer investasi dan bagaimana track record-nya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X