Uang Rp 400 Juta Untuk Study Tour Melayang, Para Siswa Ini Kena Tipu Agen Travel? Begini Kronologinya

Para siswa dan Orang tua kemudian melakukan koordinasi dengan sekolah untuk mengetahui alasan diundur, Pihak sekolah menyatakan, bahwa uang study tour diduga dibawa kabur pihak travel.

Setelah digeruduk cek kantor travelnya ternyata kantor travelnya juga sudah lama kosong.

Selanjutnya kini pihak kepolisian telah menangkap pelaku yang membawa kabur uang study tour Rp 400 juta milik SMA Negeri 21 Bandung tersebut.

Baca Juga: 7 Fakta Sosok Pemeran Ariel di The Little Mermaid, Halle Bailey yang Ternyata Bikin Takjub

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pelaku penipuan dan penggelapan tersebut telah berhasil diamankan.

"Tersangka sudah diamankan oleh Polsek Buah Batu. Nanti lebih lengkap pas realease, masih dilakukan pemeriksaan," ujar Budi, kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Salah satu manager di PT Grand Travelling Indonesia, Jimmi Tanumiharja agen perjalanan yang bekerja sama dengan SMAN 21 Bandung buka suara.

Pihaknya menyatakan pihak agen perjalanan tidak pernah menerima uang pelunasan pembayaran biaya study tour dari SMA 21 Bandung.

Baca Juga: Hasil Drawing Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia di Grup Mana? Lawannya Tim Mana Saja? Cek di Sini Infonya
_
Padahal sebelumnya keduanya sudah menandatangani MoU kerja sama perjalanan study tour ke Yogyakarta.

"Pada waktu MoU tour, telah dijelaskan bahwa untuk pembayaran harus ke rekening perusahaan dan sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp 10 juta melalui rekening yang ditunjuk," kata Jimmy.

Namun sayangnya uang sisa pelunasan tidak kunjung masuk ke rekening perusahaan jelang hari pelaksanaan kegiatan.

Selanjutnya diketahui bahwa ternyata pihak SMA Negeri 21 Bandung selama ini membayar lewat salah satu marketing PT Grand Travelling Indonesia berinisial ICL.

Baca Juga: Info Loker Posisi Admin Purchasing Wilayah Yogyakarta, Link Pendaftaran Cek di Sini

"Dari bendahara (SMA Negeri 21 Bandung) ternyata transfer langsung ke orang ini. Orang ini marketing freelance," lanjut Jummy.

Namun PT Grand Travelling Indonesia merasa tidak pernah ada pelunasan biaya sehingga mereka mengira perjalanan tersebut batal. ***