Begini Sejarah Benteng Van Der Wijck Gombong, Bangunan Peninggalan Belanda yang Masih Kokoh

photo author
- Selasa, 19 Juli 2022 | 09:35 WIB
Benteng Van Der Wick Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. (Akun Instagram @bentengvanderwick)
Benteng Van Der Wick Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. (Akun Instagram @bentengvanderwick)

GOMBONG, AYOYOGYA.COM- Terletak di Jalan Sapta Marga No. 100, Sidayu, Gombing, Sidayutengah, Sidayu, Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Benteng Van Der Wijck, sesuai namanya, benteng ini dibuat pada masa pemerintahan Belanda di tahun 1818.

Dalam sumber lain menyatakan bahwa benteng ini dibuat pada tahun 1844 oleh Frans David Cochius pada pemerintah Gubernur Jendral Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen, dan selesai pada 1848. Kemudian dinamai benteng Cochius.

Benteng ini dibuat dengan bentuk segi delapan dan 2 lantai dengan tinggi 10 meter.  Memiliki 4 pintu masuk, dengan pintu utama disisi barat daya.

Dinding bangunan ini setebal 1,4 meter.

Baca Juga: Benteng Pendem Cilacap Jadi Saksi Bisu Para Pekerja Rodi

Di lantai bawah terdapat 16 ruangan yang berukuran 18 x 6,5 meter, dan 27 ruangan lain dengan ukiran yang berbeda. Di lantai satu terdapat 72 jendela dengan 63 pintu, 8 tangga menuju lantai 2, seta 2 tangga darurat. 

Lantai dua, bangunan ini terdapt 70 pintu, 84 jendela, dan 16 ruangan dengan ukuran 16 x 6,5 meter. Atap benteng berbentuk piramid dari batu bata merah.

Selain benteng, terdapat bangunan lain seperti penjara, garasi, barak prajurit, rumah sakit,  dan kompleks makan Belanda. 

Awalnya, benteng ini dibuat sebagai kantor dagang VOC, yang kemudian diubah menjadi Benteng pada saat terjadi peberontakan oleh rakyat Indonesia dalam perang Diponegoro.

Namun perah tersebut dapat di takhlukan oleh Belanda melalui strategi benteng Stelsel, dimana Belanda membangun bentengdi wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk mempersempit ruang gerak gerilya Pangeran Diponegoro.

Tahun 1855, benteng tersebut dialihfungsikan sebagai sekolah militer atau Pupillenschool untuk orang-orang Eropa, dan berganti nama menjadi Benteng Van Der wijck hingga saat ini. Nama ini dipilih sebagai hadiah atas jasanya dalam bidang kemiliteran Belanda. 

Baca Juga: Keunikan Desa Janari Magelang, Tempat Edukasi Wisata dengan Julukan Kampung Pendekar

Tahun 1942 saat Jepang datang, benteng ini pun masih digunakan sebagai latihan kemiliteran. Hingga Indonesia merdeka fungsi ini tidak berubah, hingga tahun 1980 benteng ini digunakan sebagai barak ABRI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ayo Media Network Gelar Turnamen Golf

Jumat, 3 November 2023 | 20:33 WIB
X