umum

Game Working Space Hadir di Solo, Ini Harapan Gibran Rakabuming

Selasa, 29 November 2022 | 19:00 WIB
Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo saat berdiskusi dalam pembukaan Game Working Space di Solo Techno. (Istimewa)

SOLO, AYOYOGYA.COM - Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta menyatakan kehadiran Game Working Space di Solo Technopark menjadi momentum untuk mendukung pelaku dan penggiat industri game di Indonesia.

Dibukanya Game Working Space akan membawa kesempatan besar bagi talenta-talenta Game di Solo untuk dapat bergabung dan menjadi bagian untuk memajukan Industri Game nasional. 

"Saya juga mengapresiasi komitmen yang ditunjukan Acer Indonesia, ICE Institute, dan Kedaireka dalam upaya meningkatkan kualitas game lokal serta menjadikan Solo Technopark sebagai pusat unggulan teknologi game pertama di Indonesia.” jelasnya saat menghadiri dan meresmikan Game Working Space di Solo Techno Park. 

Dalam kesempatan ini, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, juga merasakan dan menjajal langsung sarana dan prasarana di dalam Game Working Space.

Baca Juga: Benarkah Konversi LPG ke Kompor Listrik Akan Dipercepat, Ini Penjelasannya

Melalui peresmian Game Working Space ini, ICE Institute juga menghadirkan program akselerasi talenta game nasional sebagai keberlanjutan dari Program Micro-kredensial Game Developer. Program inkubasi ini secara khusus dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa unggulan untuk hilirisasi produk game yang telah dikembangkan. Program ini adalah upaya strategis yang diharapkan dapat mengakselerasi terciptanya talenta game Indonesia, maupun produksi game di Indonesia.

Peresmian Game Working Space merupakan kolaborasi ICE Institute–Universitas Terbuka dengan Acer Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui platform Kedaireka, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta Solo Technopark.

Hadirnya Game Working Space diharapkan dapat menjadi pusat unggulan teknologi game sebagai penunjang dalam pengembangan ekosistem game di Indonesia dari hulu ke hilir, sehingga dapat berkontribusi signifikan untuk kemajuan industri game nasional. 

Baca Juga: Sleman Kirim Relawan dan Tenda untuk Korban Gempa Cianjur

Program akselerasi talenta game nasional merupakan kolaborasi Acer Indonesia dengan ICE Institute–Universitas Terbuka, Kemendikbud Ristek melalui platform Kedaireka, Kemenparekraf, dan Solo Technopark.

Adapun kolaborasi sebagai upaya mengintegrasikan sumber daya yang dimiliki oleh pendidikan tinggi dan kebutuhan industri, sesuai dengan visi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang secara khusus dapat memberikan dampak konstruktif bagi kemajuan ekosistem game nasional 

Program akselerasi talenta game nasional ini merupakan program hilirisasi 3 game unggulan dari 54 game hasil pengembangan game yang dikembangkan oleh 672 mahasiswa berasal dari 180 perguruan tinggi dari seluruh indonesia. Pengembangan program game ini hasil dari Program Mikrokredensial Game Developer (PMGD) yang diselenggarakan oleh ICE Institute selama 5 bulan yaitu dari bulan Februari - Juli 2022 yang didukung dari 10 perguruan tinggi dengan pendanaan dari Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kemendikbud Ristek Batch-II.

Dewi Wulandari, S.S. - Koordinator Pembelajaran Belmawa, Kemendikbud Ristek mengatakan, “Hadirnya Game Working Space pertama di Indonesia ini menjadi faktor untuk mendukung terbentuknya ekosistem pengembangan game nasional di Indonesia sekaligus guna membangun rantai industri game dengan mengakselerasi pertumbuhan organik melalui, pencetakan talenta, membanjiri pasar dengan game lokal, dan bersaing dengan pasar game internasional untuk meningkatkan rekognisi dan pendapatan negara.”

 “Maka dari itu, dengan kolaborasi yang dilakukan bermanfaat untuk menjawab tantangan dalam pengembangan industri game di Indonesia, dengan melibatkan dunia pendidikan, dunia usaha dan dunia industri, masyarakat, pemerintah dan media yang pada akhirnya menghasilkan talenta game profesional”, tambah Dewi Wulandari.

Halaman:

Tags

Terkini