WASHINGTON, AYOYOGYA.COM -- Baru baru ini publik dibuat heboh dengan hasil ujicoba vaksinasi malaria. Pasalnya usai peserta uji coba diberikan suntikan, ilmuwan melakukan uji coba vaksin malaria dengan gigitan nyamuk. Alhasil lengan peserta ujicoba membengkak digigit nyamuk.
Para peneliti menggunakan setidaknya 200 nyamuk untuk menggigit peserta uji coba vaksin malaria baru. Mereka mencoba membuat peserta terinfeksi dengan Plasmodium yang telah dimodifikasi secara genetik.
Baca Juga: Sederet Manfaat Seledri, Mulai Usir Nyamuk Hingga Mencegah Kanker
Para peneliti di University of Washington, Amerika Serikat menggunakan nyamuk untuk "menyuntikkan" parasit Plasmodium yang dimodifikasi secara genetik kepada partisipan manusia. Vaksin tentu diciptakan untuk mencegah manusia jatuh sakit. Tubuh orang kemudian akan menghasilkan antibodi yang membuat mampu melawan penyakit sebenarnya.
"Kami menggunakan nyamuk seperti 1.000 jarum suntik kecil yang terbang," kata Dr Sean Murphy, seorang dokter University of Washington dalam sebuah makalah belum lama ini, dikutip dari Fox News, Kamis (30/9/2022) melansir Republika.
Baca Juga: Cara Alami Usir Nyamuk, Salah Satunya Pakai Air Sabun
Murphy tidak berencana memvaksinasi orang dengan menggunakan nyamuk. Sebaliknya, praktik ini hanya akan digunakan dalam uji klinis, meskipun menggunakan nyamuk hidup untuk memakan subjek dianggap misterius.
Tim memilih untuk menggunakan nyamuk karena suntikan parasit yang dimodifikasi melalui jarum lebih mahal dan memakan waktu, menurut NPR. Selain itu, Dr Kirsten Lyke dari Fakultas Kedokteran Univeristy of Maryland mengatakan kepada NPR bahwa dia percaya penggunaan parasit hidup adalah "pengubah permainan total" sambil mencatat bahwa "semua hal lama menjadi baru lagi”.
Baca Juga: Cegah DBD di Sleman, Tarik 21 Ribu Ember Nyamuk Wolbachia
Satu subjek tes mengklaim bahwa dia meletakkan lengannya di dalam kotak yang berisi setidaknya 200 nyamuk. Uji coba melibatkan 26 orang, dengan beberapa dari mereka menunjukkan tanda-tanda perlindungan terhadap malaria beberapa bulan kemudian.
"Seluruh lengan bawah saya membengkak dan melepuh. Keluarga saya tertawa, bertanya, 'mengapa kamu membuat dirimu seperti ini?," kata Carolina Reid kepada NPR.