umum

Ini Adalah Kumpulan Kata Bijak dari Sutan Sjahrir  

Jumat, 26 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Sultan Sjahrir. (Akun Twitter @potretlawas)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM -- Sutan Sjahrir adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia.
 
Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia.  Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945.
 
Berikut ini adalah kumpulan kutipan kata-kata bijak dari Sutan Sjahrir.

Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak dari Buya Hamka
 
“Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya.”
 
“Seorang pemegang titel itu hanya “pemegang titel sahadja”, tidak lebih dari itu”.
 
“Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis, temporer dan karna itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa hanya akan menghasilkan anak banci, persatuan semacam itu akan terasa sakit, tersesat dan merusak pergerakan”.
 
“Nasionalisme yang Soekarno bangun di atas solidaritas hierarkis, feodalistis sebenarnya adalah fasisme, musuh terbesar kemajuan dunia dan rakyat kita”.

Baca Juga: Ini Kumpulan Kata Bijak dari Tan Malaka
 
“Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan”.
 
“Partai itu tidak perlu banyak anggota, sedikit saja jumlahnya, asal paham, militan, menguasai keadaan, serta memahami teori-teori perjuangan”.
 
“Perjuangan kita sekarang ini tak lain dari perjuangan untuk mendapat kebebasan jiwa bangsa kita. Kedewasaan bangsa kita hanya jalan untuk mencapai kedudukan sebagai manusia dewasa bagi diri kita”.
 
“Dan hanya semangat kebangsaan, yang dipikul oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan. Yang dapat mengantar kita maju dalam sejarah dunia”.
 
“Hidup yang tak diperjuangkan tak dapat dimenangkan”.
 
“Setiap orang Asia yang terpelajar, yang hidup di negeri terbelakang dan memimpikan suatu kemungkinan supaya negerinya memperoleh persamaan yang nyata dengan Barat yang kaya dan modern, pada dasarnya akan berpikir secara sosialis”.

Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak dari Socrates
 
“Kita hendak bekerja atas dasar kemerdekaan jiwa orang, atas dasar kerakyatan, atas dasar sukarela, mufakat dan kerja sama, dan tidak dengan paksaan seperti yang telah dilakukan di negeri-negeri totaliter dan diktatur itu”.
 
“Di dalam diri kita begitu banyak hal sepele, begitu banyak kebodohan dan piciknya pandangan. Aku terkejut melihat itu ada di dalam diriku sendiri. Sepertinya, aku kira, ketenangan dan kedamaian telah direbut oleh penjara untuk selamanya”.

Tags

Terkini