AYOYOGYA.COM - Kini muncul trend baru yakni mengunggah screenshot yang ada di galeri HP ke Instastory Instagram, namun apakah itu aman?
Pertama, sadarilah bahwa isi screenshot pun beragam, bisa jadi ada isi percakapan grup keluarga hingga data penting lainnya.
Melansir dari Pikiran Rakyat, Agus Pramusinto, Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam sebuah webinarnya mengingatkan tentang bahaya mengunggah screenshot ke media sosial.
Baca Juga: Segera Hadir Fitur Baru Instagram: Bisa Beli Produk Lewat DM
Agus Pramusinto menjelaskan tentang alasan mengapa hal tersebut bisa berbahaya, yaitu karena adanya jejak digital.
“Kita harus ingat, jejak digital tidak bisa dihapus. Apa yang kita tinggalkan akan terekam walaupun Anda sudah menghapusnya, tapi barangkali orang lain telah screenshot,” ujar Agus Pramusinto seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 19 Juli 2022.
Menurutnya, jejak digital bisa diartikan sebagai bukti-bukti yang ditinggalkan warganet setelah beraktivitas di internet, yang berpotensi untuk dicari, disalin, dicuri, dan dipublikasikan oleh orang lain.
Jejak digital seperti unggahan di media sosial, situs apa saja yang pernah dikunjungi, komentar-komentar yang ditulis di berbagai media sosial, atau bahkan transaksi belanja pun dapat berbahaya jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Jejak digital tersebut nantinya dapat membentuk citra dari pengguna internet yang bersangkutan.
Baca Juga: Intip Bali-nya Boyolali Bale Rantjah Park, Wisata Air dan Kuliner dengan Konsep Beach Club
Tak cukup sampai di situ, Agus Pramusinto juga mengingatkan bahaya nyata lainnya. Menurutnya, jejak digital juga dapat berpengaruh pada masa depan seseorang, misalnya ketika ia akan melanjutkan pendidikan atau bahkan melamar pekerjaan.
Oleh karena itu, amat penting bagi masyarakat untuk berhati-hati dan bijak dalam menggunakan internet untuk keperluan apapun, agar ke depannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Agus Pramusinto memberikan analogi yang sederhana yang dapat dipahami oleh masyarakat terkait hal ini.
“Kalau Anda meninggalkan jejak kebaikan, hasilnya akan baik untuk Anda. Tetapi, kalau Anda meninggalkan jejak keburukan, Anda juga akan mendapatkan balasannya,” katanya.