JAKARTA, AYOYOGYA.COM -- Nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendadak menjadi trending topik di media sosial usai lini masa Twitter dibanjiri oleh tagar #AksiCepatTilep dan "Jangan Percaya ACT".
Perusahaan filantropi ini menuai pro dan kontra dan berimbas ketidakpercayaan masyarakat pada perusahaan yang bergerak dibidang pendanaan kemanusiaan.
Adapun viralnya nama ACT tersebut terkait dengan tudingan bahwa yayasan kemanusiaan tersebut diduga menyelewengkan dana donasi.
Melansir dari Suara.com Senin (4/7/2022) berikut profil yayasan Aksi Cepat Tanggap dan sosok pendiri ACT.
Baca Juga: Berkas Dinyatakan Lengkap, Kasus Dugaan Korupsi Eks Direktur RSUD Wonosari Seret 2 Nama
ACT didirikan oleh sosok pegiat filantropi bernama Ahyudin. Selama 17 tahun sejak pendiriannya, Ahyudin telah membesarkan ACT bersama rekan-rekan sejawatnya dalam gerakan kemanusiaan.
Setelah ACT sudah melebarkan sayapnya di berbagai aktivisme kemanusiaan, Ahyudin memutuskan untuk mengundurkan diri dari yayasan tersebut.
Adapun pengunduran diri tersebut ia putuskan usai sederet tuduhan yang dilayangkan kepadanya terkait tudingan gaji dengan nilai tidak wajar hingga penyalahgunaan fasilitas yayasan.
Selain melalui ACT, Ahyudin juga banyak berkiprah di berbagai program masyarakat, salah satunya melalui organisasi Global Moeslim Charity (GMC).
Baca Juga: Dugaan Korupsi Mantan Wali Kota Jogja, JCW: Ada Problem Serius Kaitan IMB
Mengutip dari laman resmi digital https://act.id/home/id, Aksi Cepat Tanggap didirikan sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
ACT didirikan pada 21 April 2005 silam dan telah berkontribusi dalam berbagai kegiatan aktivisme sosial seperti tanggap darurat, pemulihan pascabencana, hingga pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.
ACT juga bergerak dalam bidang keagamaan melalui berbagai program kurban, zakat, dan wakaf. Yayasan ACT telah tersebar di 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Mulai sejak 2012, ACT tidak terbatas pada kegiatan sosial di dalam negeri, melainkan memperluas cakupan aktivisme sosialnya secara global.