AYOYOGYA.COM - Kasus promosi minuman yang dilakukan Holywings masih ramai diperbincangkan.
Dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh pihak Holywings Indonesia menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat.
Berbagai kejanggalan Holywings pun ramai dibicarakan netizen, mulai dari cara promosi hingga tudingan cuci tangan terhadap kasus yang menjerat beberapa karyawannya.
Baca Juga: Profil Lengkap Mingyu SEVENTEEN, Mulai dari Kehidupan Pribadi hingga Kontroversi
Unggahan di Instagram @holywingsindonesia tentang promosi minuman gratis bagi pelanggan bernama Muhammad dan Maria membuat masyarakat geram dan mengecam pihak Holywings untuk menyelesaikan masalah ini di meja hukum.
Tak sampai 24 jam, unggahan tersebut ditakedown dan menyebar di media sosial. Kasus penistaan agama ini pun dilaporkan oleh pengacara Sunan Kalijaga dan tim Advokat Muda Indonesia ke Polda Metro Jaya pada Jumat (24/06/2022) lalu.
Warganet pun ikut terheran heran dengan kasus yang menimpa salah satu bar terbesar di Indonesia ini. Berbagai kejanggalan pun mulai muncul dan menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat. Simak selengkapnya.
Melansir dari Suara-jaringan Ayoyogya.com Senin (27/6/2022), berikut 5 kejanggalan Holywings dalam menghadapi kasus promo minuman:
Baca Juga: Money Heist Korea Diberi Label 18+, Ada Adegan Panas?
1. Pihak manajemen malah salahkan bagian promosi
Saat menyadari bahwa unggahan mereka menjadi viral dan dikecam banyak orang, pihak Holywings langsung buru buru menangguhkan unggahan mereka dan memberikan klarifikasi atas kejadian yang telah meresahkan masyarakat ini.
Selain itu, pihak Holywings mengaku bahwa hal ini terjadi akibat kelalaian bagian promosi dan marketing Holywings yang sarat akan lemahnya empati sesama umat beragama. Unggahan Holywings tersebut memunculkan spekulasi bahwa pihak Holywings seolah menyalahkan karyawan mereka dan lepas tangan dengan kasus ini sehingga harus "mengorbankan" pegawai mereka.
2. 6 orang pegawai jadi tersangka
Setelah melalui proses penyelidikan oleh pihak kepolisian, ditetapkan 6 orang tersangka dari bagian promosi dan marketing dan diduga menjadi dalang utama dari unggahan tersebut.