Yang Mana pendirinya yakni Tjio Wie Tay atau dikenal sebagai Haji Masgung
Mulanya pemiliki toko buku ini membentuk kongsi dagang dengan Lie Tay San dan The Kie Hoat bernama Thay San Kongsie pada 1945.
Yang mana kala itu barang ayng dipedagngkan yakni rokok.
Akan tetapi dialnasir dari buku sejarah pebukuan (2022) pasca Kemerdekaan Indonesia, permintaan buku di tanah air meningkat.
Peluang ini dilihat oleh Thay San Kongsie yang membuka toko buku impor dan majalah.
Berkembang menjadi firma
Seiring perkembangan bisnis yang semakin besar dan kompleks di awal tahun pasca kemerdekaan, Tjio Wie Tay mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku, bernama Firma Gunung Agung pada 1953.
Ide ini ditolak oleh Lie Tay San sehingga ia mundur dari kongsi tersebut.
Lalu, berdirilah Firma Gunung Agung yang ditandai dengan perhelatan pameran buku di Jakarta pada 8 September 1953.
Itulah sejarah Toko Buku Gunung Agung yang kini tercancam tutup seluruh outletnya di Indonesia pada 2023.***