Kunjungan itu, katanya, meninggalkan kesan mendalam dan memperkuat jalinan persaudaraan antarumat beragama.
“Dalam kunjungan Yang Mulia, saya berkesempatan berdialog langsung dengan beliau saat kami menandatangani Deklarasi Istiqlal,” ungkapnya.
“Deklarasi ini menegaskan komitmen kita bersama untuk mengadvokasi kemanusiaan, mendorong dialog lintas agama, dan melindungi lingkungan hidup,” imbuhnya.
Menag menambahkan bahwa semangat yang diwariskan oleh Paus Fransiskus, bahwa kemanusiaan memiliki satu warna, tetap hidup dan menjadi panduan moral bagi bangsa Indonesia.
Dalam pidatonya, Nasaruddin Umar menekankan bahwa keberagaman agama dan budaya merupakan warisan berharga bangsa Indonesia yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Semangat kemanusiaan dan keberagaman yang kita miliki adalah warisan besar yang harus terus dijaga. Dunia membutuhkan lebih banyak jembatan dialog, bukan tembok perbedaan,” ujar Menag penuh keyakinan.
Kehadiran Menag di forum tersebut semakin istimewa dengan penampilan Komunitas Kebaya Menari, kelompok seni diaspora Indonesia di Italia.
Mereka mempersembahkan tarian tradisional Nusantara dengan mengenakan kebaya, simbol keanggunan dan keindahan budaya Indonesia.