nasional

Peneliti Muda Indonesia Temukan Senyawa Antidiabetes Baru, Dapat Pengakuan dari Internasional

Sabtu, 6 September 2025 | 07:12 WIB
Dua ilmuwan muda Indonesia Juan Leonardo dan Fahrul Nurkolis menemukan senyawa baru bernama Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9). Temuan ini telah terdaftar di National Library of Medicine dan kini dalam proses pengajuan hak paten. (Dok.)


YOGYA, AYOYOGYA.COM – Dunia ilmiah internasional kembali menyoroti Indonesia, setelah dua ilmuwan mudanya, Juan Leonardo dan Fahrul Nurkolis, berhasil menemukan senyawa baru bernama Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9). Temuan ini telah terdaftar di National Library of Medicine dan kini sedang dalam proses pengajuan hak paten.

 

Penelitian ini berawal dari pengamatan terhadap Delites, produk herbal berbasis ramuan tradisional Tiongkok yang populer di Indonesia. Dengan pendekatan ilmiah modern seperti bioinformatika, keduanya berhasil membuktikan bahwa senyawa tersebut bekerja sebagai modulator GLP-1, yaitu reseptor kunci dalam pengelolaan diabetes.

 

“Mekanisme ini berperan menurunkan kadar gula darah setelah makan, meningkatkan rasa kenyang, sekaligus mendukung kesehatan metabolisme,” jelas Juan.

 

Melalui uji laboratorium, peneliti mencatat perbaikan signifikan pada penanda metabolik. Hasil riset mereka telah dimuat dalam Frontiers in Nutrition, jurnal ilmiah bereputasi tinggi kategori Scopus Q1. Kolaborasi dengan para pakar senior seperti Dr. Rony dari USU dan Prof. Dr. dr. Nurpudji dari UNHAS turut memperkuat validitas ilmiah penelitian ini.

 

Melangkah ke Forum Bergengsi Dunia

 

Atas prestasi tersebut, Juan dan Fahrul diundang menjadi pembicara di ajang International Congress of Nutrition (ICN) 2025 yang berlangsung di Paris pada 24–29 Agustus. Kegiatan ini merupakan pertemuan ilmiah empat tahunan yang diselenggarakan oleh International Union of Nutritional Sciences (IUNS), dengan dukungan dari UNESCO, WHO, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

 

“Kami mengirimkan abstrak sesuai jadwal ICN pada Juli–Desember 2024, dan hasil seleksi diumumkan Mei 2025. Saat diterima, itu momen bersejarah karena hanya sedikit peneliti muda dari Indonesia yang bisa tampil di forum sebesar ini,” ujar Fahrul.

 

Halaman:

Tags

Terkini