traveling

Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Stadion Manahan Solo, Venue Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah

Rabu, 16 November 2022 | 11:00 WIB
Stadion Manahan Solo yang akan jadi venue pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah. (pemkot surakarta)

Ia tak lain saudara perempuan Sunan Paku Buwono IV pada 1819. Itu adalah pernikahan kedua Tinus, pascakematian istri pertamanya, Johanna Dorothea Boode, pada 1816 sesaat setelah melahirkan anak pertama mereka.

Loji gandrung Solo. (indonesia.go.id)

Desain bangunan rumah Tinus meniru bangunan-bangunan megah di Belanda, punya teras memanjang dan luas ditambah ukuran daun pintu dan jendela besar-besar serta langit-langitnya sangat tinggi.

Saat itu, tempat tinggal Tinus lebih mirip sebagai benteng dibandingkan sebuah rumah lantaran dikelilingi tembok tinggi dan pos penjagaan.

Untuk membedakannya, ia memperbanyak pekarangan dan taman hijau serta di teras rumah dipasangi seperangkat alat musik gamelan. Setelah selesai dibangun dan ditempati dua tahun kemudian, Tinus acap mengundang relasinya mengadakan acara di rumah besarnya itu.

Seringnya acara pesta digelar Tinus di rumah besarnya membuat masyarakat sekitar menyebut kegiatan itu sebagai gandrungan, kata dalam Bahasa Jawa yang artinya tergila-gila atau menyukai.

Seiring berjalannya waktu, rumah Tinus itu dikenal juga sebagai Loji Gandrung. Kata loji sendiri artinya rumah besar, bagus, dan berdinding tembok dan aslinya berasal dari Bahasa Belanda, loge.

Posisi Loji Gandrung yang berada di tengah kota membuat bangunan ini menjadi favorit pada masanya. Ketika Jepang menduduki Surakarta, mereka jadikan bangunan itu markas pusat pimpinan pasukan.

Jenderal Gatot Subroto pernah memakai tempat ini untuk menyusun strategi militer menghadapi Agresi Militer II Belanda bersama sekutu pada 1948-1949.

Saat itu, Gatot Subroto adalah gubernur militer untuk wilayah Daerah Istimewa Surakarta dan sekitarnya. Itulah sebabnya saat ini di halaman depan bangunan, tepat di atas kolam, terdapat patung Gatot Subroto.

Selain Gatot Subroto, Loji Gandrung juga pernah dimanfaatkan Komandan Brigade V, Letkol Slamet Riyadi untuk mempersiapkan Serang Umum pada 1949. Kedua pahlawan nasional itu telah menjadikan Loji Gandrung sebagai pusat penyusunan kekuatan untuk mempertahankan kemerdekaan.

Sisa-sisa masa lampau tak hanya dinikmati dari arsitektur bangunannya. Sebagian benda-benda furniturnya masih dipertahankan, misalnya, kursi antik yang ada di ruang tamu, lengkap dengan foto ukuran besar Presiden RI pertama, Soekarno. Foto Soekarno juga menghiasi kamar tidur utama, satu dari dua kamar di Loji Gandrung.

Letaknya di sebelah kanan dari ruang tamu. Satu dipan ukuran besar dan lemari hias yang kesemuanya terbuat dari kayu jati menghiasi ruang kamar.

Baca Juga: Dimulai Jumat Besok, Ini Agenda dan Materi Muktamar Muhammadiyah

Salah satu kamar dikenal sebagai Ruang Soekarno karena beberapa kali dipakainya untuk beristirahat saat mengunjungi kota yang punya nama lain Solo itu. Di kamar Soekarno itu, diletakkan juga seperangkat piano.

Halaman:

Tags

Terkini