Kata Pelatih PSIM Usai Timnya Gagal Persembahkan Kado Kemenangan: Saya dan Pemain Mohon Maaf

photo author
- Rabu, 7 September 2022 | 08:30 WIB
Pemain PSIM Yogyakarta berusaha menanduk bola ke gawang Nusantara United FC dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022-2023 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). Kedua tim bermain skor kacamata 0-0. (official media psim)
Pemain PSIM Yogyakarta berusaha menanduk bola ke gawang Nusantara United FC dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022-2023 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). Kedua tim bermain skor kacamata 0-0. (official media psim)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Tim PSIM Yogyakarta kembali mendapatkan hasil tidak maksimal dalam petualangannya di Liga 2 musim 2022-2023.

Dua laga awal hanya mendapatkan 2 poin dimana terkini Laskar Mataram hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah Nusantara United FC di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Selasa (6/9/2022).

Praktis, hasil itu membuat PSIM gagal mempersembahkan kemenangan pada ulang tahun mereka kemarin.

Pelatih PSIM Imran Nahumarury mengaku kesulitan membongkar pertahanan Nusantara United yang menerapkan complete defense. Berkali-kali pelatih menginstruksikan mengubah pola permainan di lapangan.

Baca Juga: Jelang Lawan Nusantara United, PSIM Kehilangan Tiga Pilar

“Kita tahu Nusantara United bermain complete defense. Itu yang membuat saya beberapa kali mengubah taktik, sehingga beberapa peluang bisa kita ciptakan," ujar dia dikutip dari SuaraJawaTengah.id-jaringan Ayoyogya.com.

Pada babak pertama, PSIM menerapkan pola bertahan dengan menempatkan 2 gelandang bertahan, Syarif Wijianto dan Izmy Yaman Hatuwe.

Babak kedua, PSIM mengubah taktik. Gelandang sayap Hapidin dan Sugiyanto Bitul Rohman masuk untuk menambah daya dobrak di lini sayap. Terbukti sedikitnya 2 peluang gol diciptakan para pemain PSIM.

“Kita unggul dalam penguasan bola, tapi tidak menjadi gol. Saya dan teman-teman pemain memohon maaf tidak bisa memberikan 3 point untuk suporter PSIM Yogyakarta," papar Imran.

Baca Juga: Terancam Tanpa Didampingi Brajamusti dan Maident saat Laga Tandang, Ini Kata Bos PSIM

Adapun pelatih Nusanatara United Slamet Riadi lebih menyoroti kurangnya stok penyerang di timnya. Tapi dia mengapresiasi perjuangan anak asuhnya itu terutama para pemain belakang.

“Anak-anak sudah lebih mau berjuang. Mau lebih agresif. Tidak mau kalah satu lawan satu terutama di lini sayap. Terutama untuk pemain bawah kita, disiplin luar biasa,” kata Slamet Riadi memuji para pemain bertahan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X