BANDUNG, AYOYOGYA.COM- Villa Isola, yang terletak di jalan Setiabudi No. 244 Bandung dengan merupakan salah satu peninggalan Belanda dan menjadi saksi bisu masa kolonial.
Villa dengan gaya arsitektur keren, ini dimiliki oleh Dominique Willem Baretty, seorang pria kelahiran Yogyakarta tahun 1980 keturunan Italia-Jawa yang merupakan pemilik koran Algemern Nieuws- en Tegraag Agentschap (ANETA).
Villa ini dibangun pada Oktober tahun 1932- Maret 1933 di atas lahan seluas 7,5 Ha dan luas bangunan 12.000m2 yang dilengkapi dengan kolam air mancur, teras, kolam teratai, hingga kolam renang.
Villa ini dibangun dengan mengaplikasikan gaya arsitektur Art-deco, yang dirancang oleh seorang arsitektur bernama Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker. Ia adalah arsitektur Belanda yang banyak membanguan gedung dengan model Art-deco.
Baca Juga: Mengenal I'Ampelgading Homeland Bandungan, Salah Satu Destinasi Wisata Populer di Kabupaten Semarang
Selain Villa Isoma, Charles Prosper Wolff Schoemaker juga merancang Gedung Merdeka, Bandung Cathedral, Bio Farma, Gereja Bethel dll. Untuk membangun gedung Isola ini membutuhkan biaya sebesar 500.000 gulden atau setara denga 250 milyar rupiah.
Pada dalam gedung ini terdapat tulisan "M'isolo E Vivo" dinding atau dalam bahasa indonesia diartikan "Saya mengasingkan diri dan saya bertahan hidup". Tulisan ini memang diinginkan oleh Baretty, karena memang Villa ini terletak jauh di pinggiran dari perkotaan sangat cocok untuk menyendiri. Dari tulisan tersebutlah gedung bernuansa putih ini di namai dengan Isola.
Terdapat dua taman di area gedung ini, yaitu taman depan yang disebut Bareti dan taman belakang yang disebut dengan Partere. Kedua taman ini sangat luas dengan bentuk memanjang.
Baca Juga: Wisata Silancur Highland Magelang, Tawarkan Panorama Pegunungan yang Tak Terlupakan
Sepeninggal Baretty, villa ini kemudian difungsikan sebagai hotel dengan nama Hotel Savoy Homann. Hingga saat Jepang datang di tahun 1942, gedung tersebut di rebut dan dijadikan sebagai markas besar Jepang.
Pada tahun 1946, tepatnya pada 16 Februari, gedung Isola ditembaki dan dibom oleh pasukan devisi India Inggris dan pasukan belanda dengan alasan menyelamatkan tawanan Belanda dan Inggris.
Tahun 1951 Villa Isola dinasionalkan oleh pemerintah RI dan mengganti namanya menjadi Bumi Siliwangi.
wBaca Juga: Intip Bali-nya Boyolali Bale Rantjah Park, Wisata Air dan Kuliner dengan Konsep Beach Club
Hingga saat ini, Villa Isola masih berdiri kokoh dan difungsikan menjadi gedung Rektorat UPI Bandung (Universitas Pendidikan Indonesia Bandung), kedua tamannya pun juga menjadi bagian dari UPI.
Artikel Terkait
Quality Tourism, Solusi Atasi Anjloknya Kunjungan Wisata di Bantul saat Booster Jadi Syarat
Kali Kuning Park, Wisata Alam di Lereng Merapi yang Mempesona
Wisata Lava Bantal, Objek Geowisata Unik di Jogja.
Keunikan Desa Janari Magelang, Tempat Edukasi Wisata dengan Julukan Kampung Pendekar
Cocok untuk Plesiran, Sleman Miliki Destinasi Wisata Baru, Bangunkerto Village