Teks Khutbah Jumat Terbaru 2023 Mengenai 5 Kunci Ketenangan dan Kelapangan Hati

photo author
- Selasa, 16 Mei 2023 | 10:00 WIB
Ilustrasi ketenangan hati. (Dok Net/Istimewa)
Ilustrasi ketenangan hati. (Dok Net/Istimewa)

Pertama, kunci ketanangan dan kelapangan hati adalah taat kepada Alloh dan kepada Rasul-Nya.

Sebagaimana kita ketahui, taat kepada Allah merupakan salah satu sifat orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Sementara orang yang beriman dan bertakwa sangat dicintai oleh Allah. Apa pun hajat dan keinginannya akan dipenuhi.

Baca Juga: Chat Mesranya dengan Wanita Lain Dibongkar Dahlia Poland, Unggahan Fandy Christian Jadi Sorotan

Apa pun masalah yang dihadapinya akan diberikan jalan keluar. Bahkan ia akan dilimpahi rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka. Termasuk hatinya akan selalu dilapangkan di setiap keadaan. Bukankah itu merupakan penenang dan pelapang hati?

Mari kita simak kembali firman Allah mengenai jaminan-Nya bagi orang-orang yang bertakwa.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya, “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga,” (QS Ath-Thalaq: 2-3).

Itulah janji Allah bagi siapa pun hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya.

Hadirin kaum Muslimin

Kedua, kunci penenang dan pelapang hati adalah berdzikir dan selalu mengingat Allah Dzat yang maha menyiptakan.

Baca Juga: Heboh Kasus Perelingkuhan, Duta Sheila On7 Justru Bongkar Alasan Dirinya Masih Setia Meski 20 Tahun Pernikahan

Bahkan, lebih luas lagi, selain dzikir dengan asma dan sifat-sifat-Nya, kategori dzikir di sini mencakup dzikir mengungat kekuasaan, ciptaan, dan aturan-aturan-Nya, ancaman-ancaman-Nya, serta tanda-tanda kebesaran-Nya.

Selain menjadi sebab turunnya ketenangan hati, dzikir mengingat Allah juga menjadi sebab selamatnya diri dari melanggar larangan-larangan-Nya.

Bayangkan saat kita berkeinginan untuk melakukan maksiat kepada Allah, kemudian segera mengingat Allah, niscaya kita akan mengurungkan keinginan itu. Pasalnya kita merasa takut terhadap siksa dan ancaman-Nya. Artinya, alangkah baiknya dan memang semestinya hati kita selalu mengingat Allah. Kapan pun dan di mana pun.

Baik dzikir dengan lisan, dengan hati, maupun dengan keduanya. Baik secara jahar atau suara keras maupun secara sirr atau suara pelan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hanny Suwindari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X