YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Untuk membuat makanan lebih lezat, semua orang pasti menaburkan bumbu penyedap ke dalam masakan. Salah satunya adalah garam. Namun dibalik rasa yang nikmat, terdapat risiko kematian dini yang juga meningkat.
Dalam sebuah studi, kebiasaan menaburkan garam tambahan memiliki risiko terhadap kematian. Garam yang dimaksud adalah bukan garam yang digunakan saat memasak, namun garam yang ditambahkan setelah makanan sudah dimasak.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa orang yang selalu menaburkan garam tambahan ke makanan memiliki risiko 28% lebih tinggi mengalami kematian dini. Kematian dini yang dimaksud adalah kematian yang terjadi sebelum umur 75 tahun.
Baca Juga: Madu dan Air Garam, Tips Meredakan Sakit Tenggorokan Secara Alami
Kebiasaan ini bisa menurunkan harapan hidup dengan rerata 1,5 tahun bagi wanita dan 2,28 tahun pada pria.
Sumber utama dari asupan sodium bukan hanya dari garam dapur saja. Selain garam, asupan garam atau sodium juga bisa didapatkan dari berbagai sumber lain, seperti makanan cepat saji dan makanan kaleng.
Baca Juga: Awas! Ceroboh Konsumsi Takaran Garam Ini Akibatnya
Menambahkan garam dapur pada masakan tetap harus dilakukan secara bijak. Jika ingin mengonsumsi makanan kaleng, dianjurkan untuk memilih makanan kaleng tanpa tambahan garam atau rendah sodium. Sodium dari makanan kaleng bisa juga dihilangkan hingga 40% dengan mencucinya dengan air.
Menurunkan konsumsi sodium bisa dilakukan dengan menggunakan bumbu dapur yang rendah sodium seperti kaldu bubuk ayam rendah sodium atau kecap asin rendah sodium.
Kebiasaan makan di luar rumah membuka peluang yang lebih besar mengonsumsi sodium secara berlebihan karena sebagian besar makanan yang dijual memiliki kandungan sodium tinggi, setidaknya 75% dari kebutuhan sodium harian. Oleh karena itu, kurangi frekuensi makan di luar rumah agar asupan garam dapat ditekan.
(Lailatul Maghfiroh/Magang Ayoyogya)