Ternyata Kerokan Nggak Boleh Setiap Hari, Ini Dampaknya

photo author
- Rabu, 13 Juli 2022 | 12:15 WIB
Ternyata Kerokan Nggak Boleh Setiap Hari, Ini Dampaknya (Ist)
Ternyata Kerokan Nggak Boleh Setiap Hari, Ini Dampaknya (Ist)

AYOYOGYA.COM - Apakah Anda suka kerokan? Kerokan merupakan salah satu terapi tradisional yang dianggap baik bagi kesehatan oleh masyarakat.

Namun tahukah Anda bahwa kerokan tidak dianjurkan untuk dilakukan setiap hari?

Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Akupuntur yang mengingatkan untuk tidak setiap hari menjalani terapi ini, karena bisa menyebabkan pembuluh darah pecah.

Baca Juga: Ini Tips Memilih dan Menyimpan Buah Segar agar Tahan Lama

Melansir dari Suara-jaringan Ayo Yogya, Dokter Spesialis Akupunktur RSUP Persahabatan, dr. Stefanus Agung Budianto, Sp.AK mengatakan efek merah pada kulit bukanlah karena angin yang keluar, tapi karena pembuluh darah yang pecah.

"Tapi jangan lupa, artinya ketika dikerok itu ada pembuluh darah yang pecah gitu. Nah, artinya jarak antara kerokannya itu nggak bisa setiap hari," ujar dr. Stefanus dalam acara diskusi Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (12/7/2022).

Ia menambahkan, jika tubuh merasa mudah merasakan efek seperti masuk angin setiap hari, alih-alih ingin dikerok setiap hari disarankan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung.

Ini karena banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan antara masuk angin dan penyakit jantung.

"Kalau sampai ada keluhan seperti itu, lebih baik konsultasi ke dokter untuk memastikan penyakit underlying diseasenya itu apa, penyebab utamanya itu apa, sampai timbul keluhannya terus menerus hingga setiap hari," terang dr. Stefanus.

Baca Juga: Yuk Simak Tips Sukses Mendapat Kerja bagi Fresh Graduate

Sementara itu kerokan adalah salah satu kekayaan budaya lokal Indonesia. Secara medis, kata dr. Stefanus, kerokan yang umumnya dilakukan di punggung banyak bersentuhan dengan titik saraf pusat yang dirangsang.

"Ketika dilakukan di punggung, memang untuk persarafan organ-organ memang banyak, masing masing dermatom artinya masing masing segmen dari itu jelas ada manfaatnya," jelas dr. Stefanus.

Terakhir, ia mengingatkan saat melakukan pijatan atau kerokan juga perlu berhati-hati, karena kerap ditemukan anggapan benjolan yang bisa dipijat, padahal bisa jadi salah satu gejala tumor.

"Banyak yang salah kaprah bahwa, wah ada benjolan nih, benjolan harus dipijet sampai pecah, sampe ilang. Padahal ternyata itu ada sebuah keganasan, nah tentu hal itukan bunuh diri namanya," tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

7 Model Gamis Simple Terbaru

Senin, 20 Mei 2024 | 15:10 WIB

Ini Dia Rekomendasi 4 Laptop ASUS Terbaik

Rabu, 8 Mei 2024 | 15:52 WIB

Pakai BRImo!, Bayar Tagihan PDAM Bebas Ribet

Rabu, 6 Maret 2024 | 21:37 WIB

Ini 7 Tips Ampuh Rawat Motor Pasca Libur Nataru

Jumat, 5 Januari 2024 | 18:51 WIB
X