AYOYOGYA.COM - Belakangan ini, di sosial media, ramai informasi pemburukan ekonomi perbankan Amerika, yang membuat kita harus memikirkan strategi antisipasi guncangan ekonomi global
Setelah sebelumnya Silvergate mengajukan likuidasi, kini giliran Silicon Valley Bank (SVB) yang berupaya menahan uang nasabah terkait krisis yang mereka alami.
Sebagai tambahan wawasan kita bersama, per September 2022, SVB merupakan bank terbesar di urutan 18 dengan total aset mencapai USD 212 Miliar atau setara Rp. 3.180 Triliun (menggunakan kurs Rp. 15.000,-).
SVB sendiri terkenal pada portofolio yang berkutat pada teknologi, yang kini nyatanya memberikan efek jangka panjang pada bisnis yang mereka kelola.
Baca Juga: Hari Ini Taxi Driver 2 TIDAK TAYANG, Kenapa? Tayang Lagi Kapan? Simak Info Lengkapnya Di Sini
Lantas apa yang harus kita lakukan? Akankah ini dapat membawa dampak buruk pada ekonomi Indonesia?
Kita setidaknya perlu waspada akan kejadian-kejadian yang menimpa Amerika, bukan karena kita memandang Amerika sebagai satu-satunya poros, namun apa yang terjadi di Amerika biasanya memberi dampak perekonomian global.
Berikut beberapa tips pengelolaan keuangan untuk mengantisipasi guncangan ekonomi global :
Baca Juga: Daftar Film Yang Tayang di Bioskop XXI Yogyakarta, Baca Sinopsis Singkatnya Sebelum Nonton DI SINI
1. Jangan ambil kredit dalam jumlah yang terlalu besar dan tenor yang lama
Hal ini berkaitan dengan nilai bunga yang fluktuatif, dan kemungkinan besar naik apabila Amerika memutuskan untuk menaikan suku bunga.
2. Jangan ambil investasi yang high risk tanpa profiling yang jelas
Anda perlu menentukan jumlah uang yang akan anda investasikan, terutama pada investasi yang bersifat high risk. Meskipun banyak orang beranggapan "High Risk, High Return", namun anda perlu mengantisipasi kegagalan investasi tersebut.
Sebagai gambaran, pada kendala yang dihadapi oleh SVB, saham SVB sendiri anjlok hingga 60% di bursa, penurunan tersebut menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.
Artikel Terkait
Rafael Alun Trisambodo Mengundurkan Diri Tapi Ditolak, Sang Pemegang Saham 6 Perusahaan Sedang Diperiksa KPK
Tren Investasi Melalui Pasar Modal Meningkat, Investor Didominasi Gen Z
Relaksasi Pasar Modal Berakhir, April Tidak Ada Lagi ARB Simetris, Jam Perdagangan Saham Kembali Normal
KPK Catat 134 Pegawai Pajak Main Saham Bukan Atas Nama Pribadi, Apakah Boleh? Ternyata Ini Aturannya!