Meski demikian, deflasi komoditas pangan seperti bawang putih, daging ayam ras, dan daging sapi seiring dengan pasokan yang mencukupi di tengah normalisasi permintaan menahan kenaikan inflasi komoditas volatile food lebih tinggi.
Kelompok administered prices secara bulanan mengalami deflasi. Sumbangan deflasi terbesar berasal dari komoditas angkutan udara dengan andil -0,08% (mtm).
Turunnya harga tarif angkutan udara seiring dengan seiring dengan berlalunya puncak perayaan hari besar keagamaan Idulfitri pada Mei lalu.
Baca Juga: Inflasi DIY Meningkat Karena Idulfitri dan Harga Migor Naik? Begini Penjelasannya
Meski demikian, kenaikan harga komoditas angkutan udara ke depannya masih patut diwaspadai, seiring dengan perkiraan peningkatan permintaan pada masa usainya periode libur anak sekolah.
Inflasi DIY tahun 2022 diprakirakan meningkat dibandingkan tahun 2021. Prakiraan ini utamanya disebabkan oleh permintaan domestik yang membaik dan transmisi harga global ke domestik yang berlanjut.
Dalam rangka antisipasi risiko inflasi, Bank Indonesia bersama dengan TPID DIY terus melakukan serangkaian kegiatan untuk memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
"Ke depan, langkah TPID diupayakan untuk memitigasi risiko inflasi imbas peningkatan mobilitas, peningkatan intensitas event MICE, libur tahun ajaran baru, dan pelaksanaan PTM secara penuh. Selain itu, sinergi dan kolaborasi akan terus diperkuat dalam rangka meningkatkan produktivitas khususnya produksi pangan, serta upaya-upaya untuk mendorong kerjasama antar daerah," jelasnya.
Artikel Terkait
Optimisme Warga Pada Vaksin Dongkrak Inflasi DIY
BI: Inflasi Berikan Ekspektasi Positif bagi Perbaikan Ekonomi DIY
Jaga Inflasi Tetap pada Levelnya, Butuh Komitmen TPID
Sebesar 0,71 Persen, DIY Alami Lonjakan Inflasi di Akhir 2021
Implementasi HET Minyak Goreng Efektif Jaga Inflasi DIY, Ini Penjelasannya