Kadin Dorong Yogyakarta Jadi Pusat AI Lewat Kolaborasi Indonesia–Australia

*Kadin DIY dan Dunia Usaha Dukung Penuh*

Wakil Ketua Kadin DIY, Robby Kusumaharta, menyatakan bahwa dunia usaha daerah menyambut baik kehadiran teknologi disruptif seperti AI. Melalui dialog ini, kata Robby, Kadin DIY bersama Pemkot, universitas, dan mitra internasional telah sepakat menjadikan DIY sebagai rumah bagi industri AI nasional.

“Tantangan kita adalah memastikan AI tidak mengurangi kesempatan kerja, tetapi membuka ruang baru bagi kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Investasi dan Hubungan Luar Negeri Kadin DIY, George Iwan Marantika, juga menekankan bahwa Yogyakarta siap mengambil peran strategis.

“Jogja harus selalu terdepan dalam teknologi dan industri berbasis pengetahuan. Karena itu, kerja sama bilateral Indonesia–Australia di critical technology, termasuk AI, sangat penting. Jogja siap, Kadin DIY siap, pemerintah kota juga siap,” tegas George.

Menurutnya, keahlian Michael Gately dalam pengembangan teknologi speech-to-text dan text-to-speech akan membuka ruang baru bagi anak muda Jogja.

“Ini kesempatan menyiapkan anak muda Jogja menjadi kreator, bukan sekadar pengguna—menciptakan industri inovatif, sebagaimana dulu Jogja pernah menjadi pionir di dunia cyber security,” tambahnya.

*Dukungan dari Dunia Pendidikan*

Sekretaris Dewan Pendidikan DIY, Timothy Apriyanto, mengingatkan pentingnya transformasi di era digital.

Kolaborasi lintas pihak ini diharapkan mampu melahirkan tenaga kerja terampil, inovasi berbasis lokal, serta memperkuat posisi Indonesia dalam industri teknologi global.

“Kita berada di era digital dengan karakteristik disruptive economy. Tantangannya adalah jangan sampai terdisrupsi, tetapi menjadi pemenang melalui transformasi—dari sekadar konsumen menjadi produsen, dari pengguna menjadi kreator,” ujarnya. ***