Menikmati Pasar Djajanan Tempo Doeloe Desa Lerep, Wisata Kuliner  Semarang yang Cocok untuk Nostalgia

photo author
- Senin, 1 Agustus 2022 | 09:30 WIB
Dawet nganten, salah satu menu yang disajikan di pasar kuliner Djajanan Tempoe Doeloe.  (Akun Twitter @wisatasemarang)
Dawet nganten, salah satu menu yang disajikan di pasar kuliner Djajanan Tempoe Doeloe. (Akun Twitter @wisatasemarang)

SEMARANG, AYOYOGYA.COM- Semarang tak hanya memiliki daya tarik wisata alamnya, namun juga terdapat wisata kuliner. Kuliner yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari makanan khas, tradisional, bahkan modern.

Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang merupakan salah satu tempat yang menyediakan kuliner tradisional tempo dulu. Meski sempat tutup karena dihantam pandemi, kini pasar kuliner tempo doeloe sudah kembali buka.

Setiap hari Minggu pon, desa wisata ini menggelar pasar tradisional tempo doeloe dari pagi hingga sore. Pasar kuliner ini menyuguhkan berbagai makanan dan minuman tradisional berbahan dasar lokal, alami, dan tanpa tambahan bahan kimia.

Baca Juga: Nikmati Wisata Keindahan Alam dari Atas Ketinggian Gunung Gupak Magelang

Pasar ini mengusung tema go green, sehingga kemasan yang digunakan adalah kemasan yang berasal dari daun dan anyaman bambu.

Makanan dan minuman yang dijual pun bervariasi. Mulai dari sego iriban, dawet nganten, tiwul, ndok gludug, cetil, samber gledek, dan lainnya. Pengunjung dapat menuntaskan rindunya memakan kuliner tradisional di sini karena sudah jarang ditemukan di berbagai tempat.

Selain makanan dan minumannya yang tradisional, hal lain yang mampu menarik para pengunjung adalah metode pembayarannya yang unik.

Pasar ini mengharuskan pengunjung untuk membayar menggunakan koin yang terbuat dari tempurung kelapa. Satu koin bernilai Rp2.500 hingga Rp25.000. Penukaran uang rupiah dapat dilakukan di loket penukaran saat memasuki pasar.

Baca Juga: Ada Surga Kecil yang Diapit Tebing Eksotis di Wisata Pantai Torohudan Gunung Kidul  

Jika koin masih sisa dan pengunjung tidak akan berkeliling lagi, koin dapat ditukarkan kembali dengan uang sebelum pulang atau di akhir acara.

Tak hanya makanan dan minumannya yang mengusung tema tradisional, penjual juga menggunakan pakaian tradisional lurik yang dilengkapi dengan udeng iket untuk laki-laki dan udeng selendang lurik untuk perempuan.

Baca Juga: Jembatan Gantung Girpasang Klaten, Objek Wisata yang Dapat Memacu Adrenalin di Ketinggian

Selama menikmati kuliner, pengunjung akan disuguhkan dengan penampilan musik gamelan dan angklung. Sehingga tak perlu khawatir akan bosan dan jenuh apabila mengunjunginya.


Jadi, apakah Anda tertarik mengunjungi pasar kuliner tempo doeloe? Kebetulan akhir pekan, 31 Juli 2022, bertepatan dengan minggu pon yang merupakan hari diselenggarakannya pasar kuliner ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ayo Media Network Gelar Turnamen Golf

Jumat, 3 November 2023 | 20:33 WIB
X