Klip video sudah cukup bagi orang-orang untuk memahami bahwa Myeong Seok adalah seorang penjahat dan orang gila yang memakan kelemahan orang dan bahwa sudah waktunya baginya untuk bertobat atas dosa-dosanya.
Myeong Seok dikirim kembali ke Korea Selatan untuk proses pidana, dan dia memiliki lebih dari 22 kasus penyerangan atas namanya.
Menyelesaikan kasus ini cukup sulit bagi pengacara Myeong Seok, karena mereka harus mengejar beberapa jalan untuk mengeluarkannya dari penjara.
Akhirnya, jaksa berusaha membuat korban bersengketa. Namun, segalanya menjadi kacau ketika Myeong Seok menggunakan pengawalnya untuk mengancam beberapa korban, yang sekali lagi terbukti menjadi keputusan yang buruk.
Baca Juga: Netflix In The Name of God A Holy Betrayal Picu Amarah Penonton hingga Aksi Boikot Synnara Record
Untungnya, Myeong Seok dijatuhi hukuman enam tahun penjara di persidangan pertama.
Pada Desember 2008, Myeong Seok harus muncul untuk persidangan di Pengadilan Banding.
Tiba-tiba, dia mulai bertindak sakit untuk mencegah korban menyajikan sisi ceritanya.
Pengadilan tidak punya pilihan selain memanggil paramedis untuk memeriksanya, tetapi dia benar-benar sehat.
Orang-orang tidak percaya bahwa Myeong Seok adalah orang yang pengecut karena ada kalanya dia tanpa malu-malu memohon pengampunan.
Akhirnya, Myeong Seok mulai membantah pernyataannya sendiri, dan para pendukungnya tidak dapat menemukan cara untuk menyelamatkannya kali ini.
Ini karena Myeong-Seok telah menerima bahwa dia bukan Mesias, dan dengan demikian seluruh kasus diperdebatkan.
Untuk kelanjutannya silakan saksikan In The Name of God A Holy Betrayal episode 3 di Netflix.***