PAPUA, AYOYOGYA.COM– Menjelang perayaan Natal 2025, perhatian terhadap stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Dogiyai menjadi sorotan. Anggota DPRK Dogiyai periode 2025–2030 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Korneles Kotouki, menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, khususnya keluarga dan generasi muda, dalam menjaga suasana damai selama Bulan Damai Natal.
Menurut Korneles, perayaan Natal bukan sekadar agenda keagamaan tahunan, tetapi momentum penting untuk memperkuat nilai kebersamaan dan pengendalian diri di tengah masyarakat yang majemuk. Ia mengingatkan bahwa keamanan tidak hanya bergantung pada aparat, melainkan dimulai dari kesadaran setiap individu di lingkungan keluarga.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Dogiyai, baik yang berada di kampung maupun di kota, untuk menjaga keamanan bersama. Menjelang Bulan Damai Natal, mari kita hindari konflik, perkelahian, konsumsi minuman keras, serta tindakan lain yang dapat memicu gangguan keamanan,” ujar Korneles dalam keterangan pers, Minggu 14 Desember 2025.
Ia menilai keluarga memiliki peran strategis dalam mencegah potensi gangguan keamanan, terutama dengan mengawasi aktivitas anak-anak dan generasi muda agar tidak terlibat dalam perilaku negatif menjelang hari raya. Pengendalian diri di tingkat rumah tangga, kata dia, akan berdampak besar pada ketenangan lingkungan secara luas.
“Natal merupakan momen yang hanya hadir sekali dalam setahun dan menjadi waktu istimewa bagi keluarga untuk berkumpul, berdoa, serta merayakan damai Natal,” katanya.
Korneles juga menyoroti peran generasi muda yang dinilai rentan terprovokasi oleh isu atau emosi sesaat. Ia meminta para pemuda untuk menjadi pelopor perdamaian dan tidak terlibat dalam tindakan yang merusak suasana Natal.
“Mari kita rayakan Natal dengan hati yang bersih. Jangan kotori suasana damai dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab. Biarkan perayaan ini membawa pemulihan dan memperkuat persaudaraan di antara kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Korneles mengajak tokoh adat, tokoh gereja, tokoh pemuda, perempuan, serta RT dan RW untuk memperkuat koordinasi sosial di lingkungan masing-masing. Menurutnya, budaya saling mengingatkan dan menghargai menjadi kunci utama dalam menjaga Dogiyai tetap aman hingga pergantian tahun.