nasional

GPDI Jayapura Gaungkan Doa dan Semangat Nasionalisme di HUT ke-80 RI

Senin, 18 Agustus 2025 | 21:52 WIB
Gembala Sidang GPDI Angkasapura, Pdt M.P.A. Maury, S.Th. (dok.)

JAYAPURA, AYOYOGYA.COM – Suasana penuh hikmat dan sukacita mewarnai ibadah Minggu pagi di Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI) Parakletos Angkasapura, Kota Jayapura, Minggu (17/8/2025).

Ratusan jemaat berkumpul untuk mengucap syukur dan menaikkan doa bagi bangsa Indonesia yang tepat berusia 80 tahun kemerdekaannya. Doa syafaat untuk bangsa dipimpin langsung oleh Gembala Sidang GPDI Angkasapura, Pdt M.P.A. Maury, S.Th.

Dalam khotbahnya, Pdt Maury mengangkat tema “Kemerdekaan Republik Indonesia Dalam Terang Alkitab” dengan ayat pokok dari Galatia 5:1:

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”

"Menjadi Bangsa Indonesia, kita semua sebagai warga negara harus bersyukur. Karena banyak proses yang kita lalui dengan perjuangan. Jika dulu kita dijajah, ditahan, dibelenggu oleh kaum penjajah di antaranya Portugis, Belanda, Jepang ataupun lainnya. Tapi kini kita telah merdeka," kata Pdt Maury di hadapan jemaat.

Lebih lanjut, ia menyinggung perjuangan para pahlawan dari berbagai daerah yang berkontribusi besar terhadap kemerdekaan Indonesia.

"Kita tidak boleh mau terus dijajah, kita harus keluar dari penjajahan. Kala itu kita dijajah mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku hingga Papua. Mereka mencari sumber daya alam, di antaranya berupa rempah-rempah. Namun perjuangan para pejuang akhirnya bisa meraih kemerdekaan," ujarnya.

Pdt Maury turut mengenang pahlawan nasional seperti Cut Nyak Dien dari Sumatera, Pangeran Diponegoro dari Jawa, hingga Pattimura dari Maluku. Ia kembali menegaskan pentingnya momen 17 Agustus 1945 ketika Indonesia diproklamasikan merdeka oleh Sukarno dan Muhammad Hatta.

"Para Proklamator kita, Sukarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dalam Kristen, terdapat pada kitab Injil Yohanes 3:16 yang berbunyi Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Ini proklamator bagi Kristen," katanya.

Perayaan HUT ke-80 RI di GPDI Angkasapura juga dimeriahkan dengan puji-pujian oleh Persekutuan Pria Pentakosta (Pelprip) serta Persekutuan Anak dan Remaja Pentakosta (Pelprap), yang semakin menambah semarak suasana.

Dalam penutup ibadah, Pdt Maury menyampaikan doa dan harapan bagi bangsa:

“Atas nama jemaat dan seluruh anggota sidang jemaat Parakletos, kami mengucapkan Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia. Tuhan memberkati pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pemerintah di kampung-kampung. Kiranya Tuhan juga menyertai eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, dan Polri dengan hikmat serta akal budi dalam memimpin bangsa menuju Indonesia Emas,” ujarnya.

Sebagai ungkapan syukur, jemaat kemudian mengadakan jamuan kasih dengan santapan khas dari berbagai daerah, seperti Kaipuri Kurudu, Biak, Manado, Toraja, dan Batak.

Acara dilanjutkan dengan berbagai lomba 17-an yang melibatkan anak-anak hingga orang dewasa, seperti lomba lari kelereng, memasukkan pensil ke dalam botol, lomba yel-yel, hingga lomba joget, yang menambah kemeriahan dan kebersamaan dalam perayaan kemerdekaan. ***

Tags

Terkini