nasional

Berikut Terobosan 15 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rabu, 6 November 2024 | 00:01 WIB
Harta Capres Prabowo Tembus Rp 2 Triliun, Sumbernya dari Mana Saja? Jadi yang Terkaya? (instagram @prabowo)

AYOYOGYA.COM - Baru 15 hari menjabat, pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah membuat banyak terobosan dengan menangkap puluhan koruptor hingga mencopot beberapa jabatan penting di pemerintah. 

Tercatat totalnya ada 28 koruptor dan 3 pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) yang diperiksa diduga terlibat kasus suap. 

Berikut rangkuman terobosan Prabowo-Gibran di 15 hari pertama menjabat: 

Baca Juga: Meski Terus Diserang Tanpa Data, Pasangan Teddy - Marjito Tampil Memukau di Debat Pertama Pilkada OKU

1. Penangkapan 28 koruptor Seperti dari kasus Ronald Tannur dan Tol Padang. Total semua kasus disebut rugikan negara Rp3,1 triliun. 

2. Pendaftaran Indonesia ke BRICS sebuah organisasi untuk menampung dan mewadahi negara-negara ambang industri. Saat ini berstatus "interested countries" dan disebut memiliki niat menjadi anggota penuh. 

3. Komdigi "Bersih-bersih". Kepolisian tetapkan 16 tersangka dari pegawai Komdigi dan juga menutup 187 ribu situs judol dalam10 hari terakhir.

Baca Juga: Pemkab Sleman Sukses Raih Penghargaan Bhumandala Award 2024

4. Pencopotan Direktur Kementan main proyek. Kasus ini disinyalir menerima suap Rp700 juta. Sementara ada 3 pejabat Kementan lain yang diperiksa. 

5. Gerak cepat 3 juta rumah oleh Menteri PKP Maruarar Sirait ikut hibahkan 2,5 hektar lahan pribadi. Proyek ini direncanakan akan rampung Oktober 2025.

6. Rencana sejumlah kebijakan menarik seperti pemutihan utang petani-nelayan-UMKM dan pengetatan keran impor.

Baca Juga: LBH GP Ansor DIY Kawal Kasus Pengeroyokan dan Penusukan Terhadap Dua Santri Krapyak

Prabowo selaku presiden dalam beberapa kesempatan juga kerap menyoroti pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran negara. Ia meminta seluruh menteri untuk meninjau kembali alokasi APBN dan mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial atau perjalanan luar negeri yang tidak esensial.

Ia pun beberapa kali menegaskan pentingnya reformasi birokrasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat. Ia meminta para menteri tidak ragu-ragu mengganti pejabat yang tidak patuh atau bekerja dengan baik.

Halaman:

Tags

Terkini