TEMANGGUNG, AYOYOGYA.COM - Meja bergaya stan besar yang khas dipenuhi dengan makanan. Aneka jajanan dan jajanan disajikan di meja makan ini. Banyak masakan gorengan, pisang rebus, onde-onde, nagasari dan makanan khas pasar tersedia di sini. Tak hanya itu, di atas meja panjang ini tertata rapi toples kaca tebal ikonik khas jaman dahulu.
Sesuai dengan namanya, Warung Jadul. Melangkah ke bar ini seperti diajak bernostalgia. Anda sepertinya dibawa ke masa lalu. Suasana dan pernak-pernik toko ini membuat Anda lupa sedang berada di tengah kota Temanggung. Dari luar, toko ini terlihat sederhana dengan bangunan berwarna biru putih. Kusen pintu dan jendela khas dengan nuansa jadul.
Baca Juga: Kenalan dengan Lezatnya Makanan Khas Sego Gono Temanggung yang Endulita
Stand ini sepertinya tersembunyi di balik halte Telkom Temanggung. Tapi jangan salah, meski kecil, restoran ini dipadati pembeli. Cita rasa yang legendaris dari zaman Belanda membuat kedai ini masih eksis hingga saat ini.
Warung ini berdiri sekitar tahun 1800-an. Didirikan oleh Dulah Rujiani, Siti Sukastiyah melanjutkan putrinya dan sekarang dilanjutkan oleh generasi ketiga Yulianto Murtono. Jika dihitung, bisnis kuliner ini sudah ada selama 200 tahun, sejak zaman Belanda bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Sejak saat itu, restoran ini masih menyajikan menu yang sama. Jangan coba-coba berubah seperti warung lainnya. Formula yang digunakan bahkan tidak berubah sejak penjualan pertama. Tanpa pewangi, Siti menyimpan kelezatan Warung Jadul di ujung lidah. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 102, Jampirejo Tengah, Jampirejo, Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca Juga: Bayar Pakai Koin Bambu dan Usung Konsep Jadul, Ini Keunikan Pasar Papringan Temanggung
Warung Jadul buka 24, Bisnis makanan ini siap menjadi tempat tujuan untuk segala rasa lapar.
Jemari Siti sibuk melayani pelanggan. Siapkan makanan dan minuman sesuai kebutuhan. Gaya utamanya di warung jadul adalah sanggul tinggi dan dasi kupu-kupu bermotif. Menambah kesan lama saat mengunjungi toko ini. Belum lagi, terkadang Siti malah bercanda dengan pelanggan dekatnya.
Warung ini menawarkan banyak hidangan lezat. Ada Ijo Lombok Tongkol, Sop, Sayur Gori, Opor Ayam Kampung, Lombok Ijo Empis dan Brongkos. Nasi lombok kuping biru adalah salah satu hidangan favorit pengunjung saat datang ke kedai ini.
Dari sepiring nasi tuna ditaburi cabai hijau.
Membuat pengunjung ngiler seketika. Minuman khas di kedai ini adalah teh gula Jawa. Rasa teh buatan sendiri bertentangan dengan rasa gula merah. Rasanya enak sekali diresapi. Aneka snack bakery juga tersedia di meja makan ini.
Soal harga, Anda tidak perlu khawatir, sangat terjangkau. Untuk kue mulai dari Rp 1.000.000. Sedangkan makanan beratnya mulai dari Rp 5.000 ribu. Harga sepiring makanan tergantung dari menu yang Anda pilih. Cukup bawa Rp 15.000, perut Anda akan terasa kenyang dan puas.
teBaca Juga: Cantik Banget! Sunrise yang Bikin Baper Ada di Embung Kledung Temanggung
Tak heran, meski sudah berusia 200 tahun, Warung Jadul masih eksis hingga saat ini. Tak hanya itu, berkat kegigihannya dalam menjaga cita rasa resep dari generasi ke generasi. Warung Jadul mendapat penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung di bidang kebudayaan sebagai pelaku kuliner.
(Faisal Hendrawan Dwi Janarko/Magang Ayoyogya)