Berlatar Belakang Jaman Penjajahan Belanda, Berikut Sinopsis Film Gadis Kretek

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Lagi lagi Netflix akan menghadirkan film spektakuler yang mampu menyedot candu ribuan penonton.

Lewat Film berjudul Gadis Kretek besutan duo sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah akan membawa penonton ke jaman masa lampau yakni Jaman Penjajahan Belanda.

Film Gadis Kretek merupakan novel karya Ratih Kumala yang diterbitkan pada 2012. Apa sisi menarik Film Gadis Kretek?

Melansir dari berbagai sumber, Film Gadis Kretek menyuguhkan latar belakang periode penjajahan Belanda hingga kemerdekaan.

Baca Juga: Film Tentang Perjalanan BlackBerry Dikabarkan Selesai Tahap Produksi

Beberapa kota yang menjadi latar ceritanya yakni Kota M di Kudus dan Jakarta. Kota M ini kemudian diyakini sebagai cikal bakal pembuat rokok kretek.

Gadis Kretek menceritakan tentang seseorang bernama Pak Soeraja,  pemilik pabrik kretek Djagad Raya, yang sudah sekarat.

Saat tengah menanti ajal, Soeraja memanggil perempuan yang bukan istrinya bernama Jeng Yah. Sebelum ajal menjemput ia ingin sekali bertemu dengan Jeng Yah untuk terakhir kalinya.

Hal itu membuat istri Soeraja terbakar api cemburu karena permintaan terakhir sang suami adalah untuk bertemu Jeng Yah.

Baca Juga: Film Bakti 1947 Ramaikan Bantul Museum Expo 2022, Ini Alasannya

Namun ketiga anak Soeraja yakni Lebas, Karim, dan Tegar tetap berusaha mengabulkan permintaan ayahnya. Mereka mencari keberadaan Jeng Yah hingga ke pelosok Jawa.

Dalam perjalanan mencari jejak Jeng Yah, ketiga anak Soeraja itu mengetahui rahasia keluarga.

Dalam perjalanan pencarian seorang perempuan bernama Jeng Yah ini, merela berpacu dengan malaikat maut. Perjuangan berat bagi ketiga anak pewaris Pabrik Kretek Djagat Raya ini dimulai dari sini.

Dalam pencarian ke pelosok Tanah Jawa, Lebas, Karim, dan Tegar seolah bagai napak tilas bisnis dan melongok rahasia keluarga.

Lebas, Karim, dan Tegar bertemu dengan buruh bathil alias pelinting tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia.