BRI Ingatkan Bankir Harus Waspada Risiko Global

photo author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 14:11 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. (BRI)
Direktur Utama BRI Sunarso. (BRI)

AYOYOGYA.COM - Seorang bankir harus memiliki kesadaran risiko yang kuat saat mengelola manajemen risiko agar bank dapat mencapai pertumbuhan yang berkualitas, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Pernyataan ini dikemukakan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso. Menurutnya, dalam situasi industri perbankan yang begitu dinamis dan selalu berubah, penting untuk meningkatkan kesadaran risiko.

Sunarso menyatakan hal ini saat berbicara dalam acara "Visionary Leadership During Uncertainty" yang diselenggarakan oleh Bankers Association for Risk Management. Ia menekankan bahwa peningkatan kesadaran risiko yang baik menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri keuangan, khususnya di sektor perbankan.

Acara tersebut juga mencakup sesi berbagi dan diskusi sebagai bagian dari peresmian penggunaan empat buku Manajemen Risiko sebagai referensi dalam menguji kompetensi di bidang manajemen risiko perbankan. Acara ini berlangsung pada tanggal 15 Agustus yang lalu di BRILian Club, Jakarta.

Adapun tantangan ketidakpastian ekonomi tersebut diantaranya adalah kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu. Kemudian tensi geopolitik global yang memanas setelah invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina, sehingga mendorong disrupsi rantai pasok global.

Padahal perekonomian nasional baru merangkak keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sementara tantangan di dalam negeri disebabkan karena tekanan inflasi yang tinggi setelah dilakukannya penurunan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Oleh karena itu, lanjut Sunarso, risk awareness perlu terus diajarkan agar dapat menjaga bankir dalam menjalankan profesinya. “Dengan demikian insyaallah kita dapat menjaga industri perbankan nasional yang merupakan salah satu kontribusi kita menjaga pilar penting perekonomian nasional. Sehingga perekonomian kita akan selalu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan dan aman”, katanya menegaskan.

Risk awareness yang baik dan terus ditingkatkan menurutnya akan membangun manajemen risiko yang kuat. Dia menilai ketika menajemen risiko perbankan nasional dibangun dengan kokoh akan mengiringi pertumbuhan ekonomi yang selama ini diupayakan pemerintah.

Terlebih kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong baik. Di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,17% secara tahunan (yoy) pada kuartal II/2023. Persentase itu meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,04% yoy.

“Kondisi domestik kita, ekonomi kita sangat solid. Dan kita masih bisa dapat growth 5,17%, menurut saya bukan sesuatu hal yang mudah untuk dicapai dalam situasi yang sekarang ini. Untuk itu kita bangga dan bersyukur tentang bagaimana sekecil apapun kita semua di industri perbankan ikut berperan”, jelasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Andres Fatubun

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X