Namun, penting untuk diingat bahwa amalan yang dilakukan pada malam Nisfu Syaban tidak boleh dilakukan dengan cara yang berlebihan atau menyalahi ajaran agama.
Kita tidak boleh menganggap malam Nisfu Syaban sebagai malam yang lebih penting dari malam-malam lainnya atau melakukan amalan-amalan yang tidak dianjurkan atau bahkan diharamkan dalam agama Islam.
Ustadz Adi Hidayat meminta untuk berhati-hati dengan hadist-hadist palsu tentang amalan yang dilakukan di Malam Nisfu Syaban.
"Ini yang shahih, dan amalannya Nabi tidak menyebut spesifik. Karena itu sahabat banyak beramal saja. Ada yang kemudian sholat, shalatnya ya qilamul lail yang tahajud, ada yang banyak beristighfar, maca-macam," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Begini Hukum Membaca Surat Yasin pada Malam Nisfu Syaban
"Dan tidak ada amalan spesifik," lanjutnya.
Dengan penjelasan Ustadz Adi Hidayat tersebut, dapat diketahui bahwa jika ada yang menyebut amalan-amalan spesifik maka dikatakan para ulama itu adalah hadist palsu.
"Misal hadist yang mengatakan bahwa bangun di malam sya'ban tunaikan sholat sekian rakaat dibacakan dengan qulhuallah di awalnya dan sebagainya itu saking palsunya hadist itu di kitab hadist palsu aja tidak ada," jelasnya.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat memberi kesimpulan bahwa jika kita ingin menghidupkan Malam Nisfu Syaban maka dipersilakan untuk melaksanakan sholat malam tahajud, membaca Al Quran, dzikir, karena terdapat keutamaan pada amalan tersebut.
"Kalau siangnya ingin puasa boleh, puasa ayyamul bidh, jadi sah-sah saja, kalau siangnya ingin puasa, tapi jangan disandarkan pada keterangan-keterangan hadist yang bermasalah," pungkasnya.***