AYOYOGYA.COM - Bank Credit Suisse merupakan bank terbesar kedua di Swiss.
Saat ini Credit Suisse tengah berada pada krisis parah hingga akan hancur dalam sekejap.
Nilai saham Credit Suiesse sendiri diketahui turun hingga lebih dari 50 persen.
Meski sudah berdiri sejak tahun 1856, Credit Suisse kini berada diambang kehancurannya.
Faktanya saat ini Credit Suisse telah mengalami penurunan harga sahamnya secara terus menerus selama kuran lebih satu dekade.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya skandal yang menyeret bank terbesar kedua di Swiss tersebut.
Sehingga dengan berbagai skandal yang menimpanya, banyak investor dan klien yang tidak lagi percaya dengan bank ini.
Baca Juga: Mau Mudik ke Jogja? Harga Tiket Bus Sumber Alam di Lebaran 2023, PESAN SEKARANG!
Melansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa Bank Credit Suisse ini kerap terlibat dalam penggelapan pajak.
Salahs atu kasus penggelapan pajak yang melibatkan bank ini terjadi pada tahun 2014.
Bank Credit Suisse terbukti membantu penggelapan pajak salah seorang klien asal Amerika hingga didenda sebesar Rp 40 triliun.
Selain itu, bank ini juga menerima suap pada 2012 dan 2016 dari Republik Rakyat Mozambik guna pencairan dana pinjaman.