bisnis

BNI Tegaskan Kepemimpinan Keuangan Berkelanjutan di Sektor Sawit

Rabu, 19 November 2025 | 21:36 WIB
BNI luncurkan ESG Advisory Playbook pertama untuk sektor sawit, sebagai panduan transisi hijau guna meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global.

JAKARTA, AYOYOGYA.COM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mempertegas posisinya sebagai pelopor keuangan berkelanjutan dengan meluncurkan ESG Advisory Playbook khusus untuk sektor perkebunan kelapa sawit.

Inisiatif ini menjadikan BNI sebagai bank pertama di Indonesia yang menyediakan panduan komprehensif untuk mendampingi debitur dalam melakukan transisi hijau secara terarah, terukur, dan sesuai standar global.

Langkah strategis tersebut merespons meningkatnya tuntutan internasional terhadap praktik industri sawit yang berkelanjutan, termasuk regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang berdampak langsung pada rantai pasok komoditas sawit Indonesia.

Peluncuran playbook dilakukan dalam rangkaian BNI ESG & Sustainability Transition (BEST) Event 2025 bertema 'Driving Sustainability in Palm Oil Sector with BNI' di Menara BNI Pejompongan, Rabu (19/11/2025).

Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran direksi BNI, antara lain Direktur Utama Putrama Wahju Setyawan, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, Direktur Manajemen Risiko David Pirzada, Direktur Corporate Banking Agung Prabowo, serta Direktur Commercial Banking Muhammad Iqbal.

Selain itu, hadir pula SEVP Bun Hendra (SEVP Credit Risk) dan Pancaran Effendi (SEVP Wholesale Solution & Value Chain) yang mempertegas dukungan manajemen terhadap agenda transisi keberlanjutan di sektor strategis nasional.

Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menegaskan, playbook ini merupakan alat pendampingan strategis bagi pelaku industri sawit untuk memperkuat praktik keberlanjutan mereka di tengah dinamika regulasi global.

"Advisory playbook ini merupakan panduan bagi para pelaku usaha untuk memulai dan meningkatkan upaya transisi sesuai strategi dan kapabilitas perusahaan, sehingga proses transisi dapat dilakukan secara lebih sistematis dan terarah," ujar Alexandra.

Alexandra menambahkan, peluncuran playbook ini melanjutkan keberhasilan BEST Event 2024, yang sebelumnya fokus pada implementasi Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) bagi debitur sektor energi.

Tahun ini, BNI memperluas cakupan pendampingan ke sektor kelapa sawit sebagai sektor strategis dengan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional.

"Sebagai bank pertama di Indonesia yang memiliki advisory playbook, hal ini menegaskan komitmen BNI untuk terus menjadi mitra debitur dan mendukung proses transisi Indonesia menuju target NDC 2060 atau lebih cepat," jelasnya.

Adapun penyusunan playbook dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) pada 30 Oktober 2025 dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk International Finance Corporation (IFC), Kementerian Pertanian, GAPKI, serta PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV).

Masukan dari para pemangku kepentingan menjadi fondasi penting sehingga playbook bersifat aplikatif, relevan, dan mampu menjawab tantangan nyata industri sawit di lapangan.

Pada acara peluncuran, Vice President of Green Energy Business Development PT Perkebunan Nusantara IV Reina Haronima Tampubolon dan Direktur Keberlanjutan dan Keberperanan Pemangku Kepentingan Strategis PT Sinar Mas Agro Resources & Techonology Tbk Agus Purnomo, turut berbagi pengalaman mengenai penerapan roadmap transisi ESG serta tantangan dalam proses implementasinya. 

Halaman:

Tags

Terkini