YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Lato lato merupakan mainan viral akhir akhir ini. Berkat media sosial demam lato lato dimana-mana.
Demam lato lato menjadi viral seketika ketika banyak dimainkan oleh anak anak se Indonesia.
Lato lato merupakan mainan jaman dulu alias jadul yang kemudian viral kembali berkat media sosial.
Tak hanya di Indonesia permainan ini ternyata ada di negara lain. Demam lato lato ada dimana-mana. Namun tahukan Anda lato lato yang sekarang viral dulunya sempat menjadi barang terlarang?
Baca Juga: Info Sebelum Beli Ponsel Baru di Awal Tahun, Ini Daftar Harga HP Samsung Edisi Januari 2023
Melansir Grovy History banyak yang menyebutkan lato lato berasal dari Eropa. Mainan ini muncul awal tahun 1960-an.
Ternyata pula lato lato pernah menjadi mainan yang dilarang beredar. Hal ini karena suara Lato Lato yang berisik saat dimainkan dan menimbulkan kegaduhan karena suara nampak mengganggu.
Pada awalnya lato lato terbuat dari kaca. Bahan dasar tersebut berpotensi pecah dan membentuk serpihan yang terlempar ketika dimainkan.
Baca Juga: Berita Bagus! Angka Kejahatan di Jogja Turun di Awal 2023
Mainan ini juga kerap kali membahayakan pemainnya. Pasalnya, luka yang ditimbulkan tidak hanya sekadar benjol saja, tetapi lato-lato juga bisa pecah menjadi serpihan tajam ketika dimainkan.
Setelah kejadian tersebut bahan dasar lato-lato pun diganti menggunakan plastik. Sayangnya, lato-lato berbahan dasar plastik ternyata lebih sering pecah dibandingkan lato-lato berbahan dasar kaca.
Pada tahun 1966 lato lato menjadi mainan yang dilarang oleh badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) karena mengandung 'bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas'.
Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas di bawah "Child Protection and Toy Safety Act" yang melarang penjualan mainan yang dianggap berbahaya. Meskipun Lato-Lato bukan makanan atau obat, tetapi yang membuat regulasi terkait keamanan mainan di AS adalah FDA.
Baca Juga: Cara Download Video Youtube ke MP3 MP4 Pakai Savefrom, Intip di Sini Tutorialnya