YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Saat beraktivitas di kantor maupun work from home, tanpa disadari postur tubuh akan kurang ideal dan membuat berbagai otot serta bagian tubuh kaku. Misalnya pada bagian leher yang sering terasa tegang. Hal tersebut sering kurang disadari. Padahal penyebabnya berasal dari hal mendasar yang cukup mudah dihindari.
Sebenarnya jika diperhatikan, ada beberapa penyebab leher tegang dan terasa kaku saat beraktivitas. Beberapa penyebab tersebut sebagai berikut.
Baca Juga: Stop! Hentikan Kebiasaan Kretek Leher Ini Alasannya
1. Mengalami Cedera Ringan
Otot yang tegang bisa terjadi karena adanya cedera ringan. Mulai dari postur tubuh yang kurang ideal, hingga aktivitas fisik yang terlalu berat tanpa disertai pemanasan yang baik.
Beberapa aktivitas yang bisa memicu cedera ringan adalah sebagai berikut :
Baca Juga: Pelaku yang Tebas Leher Kawan Usai Vidcall Ternyata Residivis
-Melihat ponsel terlalu lama dengan posisi menunduk.
-Tidak melakukan peregangan ketika menatap layar dalam waktu yang lama.
-Tidur dengan posisi kepala atau leher yang kurang baik.
-Melakukan gerakan memiringkan kepala terlalu lama atau beban terlalu berat.
Jika kebiasaan tersebut tidak segera diubah, cedera bisa semakin parah dan dapat melibatkan semakin banyak otot atau bahkan tulang.
2. Keseleo Leher atau Whiplash
Disebut cedera whiplash atau cambuk karena cedera ini terjadi karena kepala dan leher tersentak secara tiba-tiba ke depan dan belakang. Kondisi ini bisa memicu tertariknya jaringan lunak pada leher dan tulang belakang, sehingga mengalami kerusakan.
Cedera ini biasanya terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor, setelah bermain roller coaster, atau kondisi lain yang menimbulkan risiko gerakan sentakan di bagian leher dan kepala.
Baca Juga: Bangun Tidur Leher Terasa Sakit, Itu karena Salah Bantal, Ini Cara Mengatasinya
3. Spondylosis dan Osteoarthritis
Atau biasa dikenal dengan sebutan arthritis yang menyebabkan rasa sakit di leher dan sulit untuk digerakkan. Kondisi ini terjadi ketika bantalan tulang rawan di antara ruas-ruas tulang belakang mulai terkikis, sehingga memengaruhi pergerakan sendi yang dimiliki.