bisnis

Produk Fesyen Lokal Yogya Sukses Melesat Pasca Transformasi ke Marketplace

Kamis, 15 Mei 2025 | 21:57 WIB
Owner DS Modest, Annisa Rahma Herdyana. (Dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Tak bisa dipungkiri, transformasi digital berkembang begitu pesat. Tren penggunaan marketplace pun semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan akses internet yang memberikan banyak kemudahan itu. Bahkan siapa sangka, marketplace kini digandrungi oleh semua kalangan termasuk pelaku UMKM lokal yang mulai menjajakan produknya di dalam platform marketplace tersebut.

Salah satunya, DS Modest, merek produk fesyen lokal Yogyakarta yang kini dikenal secara luas oleh masyarakat. Owner DS Modest, Annisa Rahma Herdyana, mengakui bahwa keputusan merambah ke pasar online itu adalah keputusan yang tepat. Ia menilai marketplace termasuk platform Shopee menjadi pintu sukses bagi produk lokal yang ia tekuni, karena memberikan akses ke pasar yang lebih luas dan memudahkan proses pemasaran dan penjualan.

Dengan adanya marketplace, mereka dapat menjangkau konsumen dari berbagai wilayah, bahkan internasional, tanpa perlu memiliki toko fisik. "Marketplace itu yang menolong kami banget saat pandemi. Di saat yang bersamaan, kita itu dapat momentum gede banget untuk memperkenalkan produk ini. Jadi tidak hanya produknya ya tapi semua yang melekat di dalamnya kita itu tagline kita memudahkan ibadahmu mudah disimpan mudah dibawa mudah dilipat mudah ditemukan. Seiring dengan orang banyak melirik itu," kata Annisa atau akrab disapa Anin.

Anin kemudian menceritakan awal mulai munculnya DS Modest ini dari toko batik milik orang tuanya yang kemudian mulai membuka usaha maklon konveksi di tahun 2005. Kala itu, usaha tersebut belum memiliki branding yang kuat karena fokusnya pada pesanan secara individu atau ritel. Singkat cerita seiring berjalannya waktu, persaingan semakin ketat dan banyak muncul pemain baru di industri fashion, Anin memutuskan untuk membuat brand sendiri yang kini dikenal sebagai DS Modest. Brand lokal Yogya ini sudah ada pada 2016 dan terdaftar di HAKI.

Sejak berdiri, DS Modest punya 3 produk unggulan yang cukup familiar di marketplace antara lain produk apparel, alat ibadah, dan hijab serta aksesoris. Bahkan keberadaannya kini lebih dikenal sebagai merek dengan produk alat ibadah travel, khususnya mukena dan sajadah yang bisa dibawa kemana-mana.

Karena bentuknya yang kecil dan simple dibawa, membuat banyak orang termasuk para traveler tertarik dengan produk tersebut. Ia pun berhasil mendapatkan rekor MURI untuk mukena travel, sajadah, dan sarung, yang menjadi nilai tambah bagi brand.

"Model maupun motif mudah ditiru, tetapi untuk yang pionir mencetuskan, tidak semua orang bisa melakukannya," ungkapnya.

*Tantangan di Era Marketplace*

Meski begitu, jatuh bangun sudah menjadi bagian dari perjalanan hingga DS Modest seperti saat ini. Tantangan itu pun masih terus dilalui pasalnya Anin juga mengakui bahwa saat ini banyak brand impor yang merambah berbagai lini dengan harga yang sangat kompetitif. Namun ia tidak mempermasalahkan keberadaan brand impor yang dipasarkan dengan label lokal.

"Untuk produk fashion agar bisa bersaing, diperlukan inovasi dan juga value yang lebih dibandingkan produk serupa dengan harga murah," ujarnya.

Kesuksesan UMKM di era digital ini, kata Anin, tentunya tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada ketepatan strategi dalam memanfaatkan ekosistem marketplace. Dalam hal ini, ia menilai marketplace mampu memperkuat performa brand lokal dan UMKM, yang bisa juga dilihat pada indikator dengan besarnya jangkauan konsumen yang dimiliki oleh suatu platform dan memiliki pengaruh signifikan dalam kontribusi profit penjualan.

"Ini sangat membantu apalagi saya cuma punya mimpi saja, untuk alat ibadah travel itu belum ada toko yang menjadi top of mine. Jadi kalau mungkin fashion secara umum sudah banyak, tetapi ini peluang market dan penjualan terbanyak di Shopee itu alat ibadah travel," ungkapnya.

"Pembeli kami sudah sampai di luar negeri dari Malaysia. Memang tren social commerce ini berubah cepat, begitu juga dengan kita yang harus beradaptasi," kata dia menambahkan.

Dalam upaya membangun hubungan emosional dengan pembeli, DS Modest juga aktif membuat komunitas. Anin mengungkapkan bahwa brandnya memiliki grup WhatsApp dengan ratusan pengguna yang mendapatkan pelatihan marketing dan pendampingan kesehatan mental. DS Modest sendiri didirikan pada tahun 2016 dengan memberdayakan ibu-ibu warga sekitar, dan saat ini sudah ada ratusan ibu yang bekerja di brand tersebut. Saat ini, output produksi DS Modest mencapai sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 4 miliar per bulan.

Halaman:

Tags

Terkini