bisnis

BSI Pacu Transformasi Digital dan Inklusi Syariah Menjelang GIFS 2025

Kamis, 8 Mei 2025 | 20:48 WIB

AYOYOGYA.COM - Sekali lagi, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) membuktikan ketangguhan dan jejak mendalamnya di industri keuangan nasional, khususnya sektor perbankan syariah. Sehari setelah sukses menggelar event skala internasional BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di Jakarta, esoknya perseroan mengumumkan hasil pencapaian kinerja yang membanggakan sepanjang kuartal I/2025.

Perseroan sukses menggelar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta pada akhir April lalu. Mengusung tema “Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth”, BSI GIFS 2025 menegaskan pentingnya ekonomi syariah dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Event berskala global ini juga menjadi ajang literasi dan advokasi untuk menunjukkan kontribusi nyata ekonomi syariah terhadap target pembangunan nasional dan dunia.

Hanya berselang sehari, BSI mengumumkan keberhasilan menjaga tren pencapaian kinerja yang solid, tumbuh di atas rata-rata industri, dengan kualitas yang sehat. Entitas yang kini dipimpin oleh Bob Tyasika Ananta sebagai Plt Direktur Utama ini mencetak laba bersih Rp1,87 triliun, tumbuh 10,05 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kinerja positif ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga, pertumbuhan penyaluran pembiayaan, serta perolehan fee-based income BSI yang tumbuh double digit. Aset BSI juga tercatat tumbuh 12,01 persen year on year menjadi Rp401 triliun per akhir Maret 2025.

“Alhamdulillah Bank Syariah Indonesia dapat menunjukkan kinerja yang solid dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan kuartal 1/2025 dapat tumbuh di atas pertumbuhan industri dengan kualitas yang sehat, baik dari sisi aset, pembiayaan, DPK, juga posisi CASA yang semakin kuat. Kemudian fee-based income, dan sebagai bottom line laba bersih juga tumbuh dua digit. Semua itu tidak lepas dari dukungan semua pihak, internal BSI, para nasabah, para investor, juga stakeholder yang terus mendukung sektor keungan syariah, khususnya BSI,” ujar Bob.

Tak lama berselang, BSI juga berhasil mendapatkan persetujuan prinsip untuk membuka layanan cabang di Arab Saudi, khususnya di Jeddah. “Ini adalah buah dari kerja keras selama hampir 1 tahun 8 bulan, sejak kami mulai proses ini. Setelah sukses membuka cabang di Dubai, kini ekspansi BSI di Timur Tengah semakin menguat,” ungkap Menteri BUMN Erick Thohir saat konperensi pers (5/5).

Bob mengamini bahwa saat ini izin yang sudah didapat merupakan izin prinsipal. Di mana, izin tersebut dikeluarkan oleh otoritas jasa keuangan di Arab Saudi yang sudah memperbolehkan BSI membuka kantor cabang.

“Jadi kita bisa bikin cabang, dan nanti untuk apa saja ya seperti melakukan transaksi seperti consumer banking. Tapi tentu perlu ada izin-izin yang perlu kita tunggu lagi. Kita upayakan satu tahun ke depan,” ujar Bob,

Sebagai nakhoda yang kini memegang estafet kepemimpinan BSI, Bob pun menegaskan komiten BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia untuk senantiasa menjadi lokomotif sektor keuangan dan perekonomian syariah nasional yang memiliki potensi sangat tinggi.

Perkenalan seorang Bob dengan sektor perbankan syariah bagaikan sebuah garis takdir, meskipun ia memulai perjalanan karirnya di dunia perbankan konvensional.

Saat berkarier di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, tepatnya di BNI Cabang London, Inggris, pada kisaran 2006, Bob menerima sebuah pertanyaan yang menggugah dan sarat makna, yang kemudian menjadi titik balik dari perjalanan karir seorang Bob Tyasika Ananta – bankir dengan segudang pengalaman yang telah berkiprah di industri perbankan dan keuangan nasional selama lebih dari 30 tahun.

“Kenapa ya US$60 miliar Islamic fund kok seating-nya [ditempatkan] di London. Kok tidak di Indonesia? Negara yang populasi muslimnya terbesar di dunia,” demikian setidaknya pertanyaan dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Britania dan Irlandia pada kisaran tahun 2006 kepada Bob.

Pada prosesnya, lontaran pertanyaan tersebut membuat Bob berpikir dan menebalkan semangatnya untuk terus belajar. Bob menyadari ketertarikannya pada keuangan syariah telah membentuk passion dalam dirinya. Ia menjadi semakin tertarik, dan pada akhirnya Islamic finance menjelma sebagai sebuah panggilan hati.

Tak ayal, Bob merasa bersyukur ketika dirinya mendapat amanah ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada 2022. Hasrat dan ketertarikannya untuk berkontribusi dalam pengembangan perbankan dan keuangan syariah di Indonesia akhirnya mendapat ruang.

“Jadi kalau kemudian sekarang saya di syariah, itu pakai perjalanan. Passion dan ketertarikan saya di Islamic finance sudah lama. Sekarang ketika sudah di sini [perbankan syariah], saya berupaya memberi kontribusi optimal. Ini yang saya tanamkan di benak saya,” ujar Bob.

Halaman:

Terkini