SRAGEN, AYOYOGYA.COM -- Pandemi belum selesai, sementara kehidupan mulai menantang. Covid-19 membawa dampak yang luar biasa, selain kegiatan pendidikan yang harus digelar secara daring, tentu tidak sedikit masyarakat yang terpaksa harus menggantungkan seragam kerjanya atau di-PHK. Usaha memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi problematika masyarakat kini.
Permasalahan tersebut tidak akan dapat diatasi jika kita hanya berharap pada program pemerintah, namun seluruh elemen masyarakat harus turut bahu-membahu menanggung beban masyarakat yang terdampak. Khususnya mahasiswa, sebagai motor dalam penyelesaian kesejahteraan masyarakat. Pemuda merupakan tulang punggung bangsa. Sang Proklamator RI Ir. Soekarno pun berkata, “beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”. Ungkapan tersebut adalah ilham dari Bung Karno kepada para pemuda generasi selanjutnya serta membuktikan bahwa gerakan pemudalah yang mampu mensejahterakan kehidupan berbangsa.
Baca Juga: Keren, Mahasiswa UMY Bikin Platform Curhat untuk Penyitas Broken Home, Penasaran?
Universitas Sebelas Maret (UNS) setiap tahun menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk membantu desa-desa yang masih kurang sejahtera. Dengan kedatangan mahasiswa yang ditugaskan ke berbagai daerah, diharapkan akan mengembangkan potensi dari desa tersebut.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 331 UNS bergerak di era Pandemi dengan melakukan edukasi kepada warga Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. Mereka berinovasi dengan memanfaat barang bekas yang disulap menjadi alat penghasil kompos cair.
Selasa, 31 Agustus 2021 lalu, bertempat di Balai Desa Gondang dengan protokol kesehatan yang ketat para mahasiswa bersama warga mulai berkolaborasi untuk membuat alat penghasil kompos cair. Meski dilakukan di tengah masa pandemi, hal ini tidak menyurutkan antusias semangat warga desa untuk berbondong-bondong dalam pelatihan tersebut.
Baca Juga: 5 Laptop Murah Terbaik untuk Pelajar dan Mahasiswa di Tahun 2021
Anggota Kelompok sekaligus pembicara dalam pelatihan tersebut, Setya Yoga Pratama mengatakan, “kegiatan ini dipilih dengan pertimbangan bahan yang digunakan cukup praktis dan mudah ditemukan karena berasal dari sampah-sampah rumah tangga sekaligus dapat ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bahan-bahan yang diperlukan meliputi ember bekas, kran air, paralon dengan panjang kurang lebih 15 cm, saringan, dan pipa. Cara pembuatannya pun cukup mudah dan praktis untuk dipraktekkan di rumah.”
Ketua Kelompok 331 KKN UNS, Muh. Fiqran Alauddin mengatakan, “selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha warga Desa Gondang untuk dapat menjadikan olahan sampah berupa kompos cair ini sebagai ladang bisnis sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga.”
Artikel Terkait
AJI Yogyakarta Kecam Intimidasi terhadap Pers Mahasiswa UAD
Waduh! Kekurangan Mahasiswa Terjadi di Kota Pelajar, Apa Sebabnya?
Nadiem Minta Mahasiswa Segera Melakukan Vaksinasi
Begini Cara Akses Bantuan UKT dan Paket Data untuk Mahasiswa
Kangen Kuliah, BEM di DIY Dorong Pelaksanaan Vaksinasi untuk Mahasiswa
4 Problem Kuliah Daring Untuk Mahasiswa, Apa Saja?
GKR Hemas Ingin PTM di DIY Segera Berlangsung dengan Percepatan Vaksinasi untuk Pelajar dan Mahasiswa