traveling

Menilik Museum Mini Sisa Hartaku, Saksi Bisu Keganasan Wedus Gembel pada Erupsi Merapi 2010 Silam

Selasa, 26 Juli 2022 | 12:30 WIB
Beberapa Koleksi yang Terdapat di Museum Mini Sisa Hartaku, Yogyakarta. (Instagram @museum.mini.sisa.hartaku)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Letusan Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010, merupakan letusan yang lebih dahsyat dari pada letusan di tahun 1872. Letusan merapi tahun 2010 pun tak pelak meninggalkan kisah pilu, puluhan orang meninggal dunia, termasuk Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi. Sebelum meletus, Gunung Merapi statusnya naik dari siaga menjadi awas.

Baca Juga: Boyong Songsong, Peringatan Pindahan Kapanewon Cangkringan Pascaerupsi Merapi

Panasnya wedus gembel (lahar panas) yang menerjang dan meluluhlantahkan perkampungan warga di lereng Gunung Merapi, kini terekan di Museum Sisa Hartaku.

The House of Memory atau lebih dikenal dengan Museum Mini Sisa Hartaku. Museum yang terletak di Jalan Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta merupakan sebuah rumah milik Sriyanto yang salah satu warga di lerereng Gunung Merapi, yang pada saat kejadian, rumah tersebut diterjang keganasan dari wedus gembel, sehingga bekas-bekar terbakar pun masih terlihat.

Baca Juga: Kali Kuning Park, Wisata Alam di Lereng Merapi yang Mempesona

Pada bagian luar rumah atau Museum Mini Sisa Hartaku ini, diperlihatkan tulang-belulang hewan ternak yang juga terkena lahar panas Gunung Merapi, di sampingnya juga tetdapat sepeda motor yang juga rusak akibat keganasan lahar panas merapi.

Sisi luar museum juga terdapat berbagai tulisan seperti "Dengan anda melihat bekas sisa erupsi merapi, maka renung / resapi arti hidup ini." tulisan tersebut seakan-akan menyuruh kita untuk merenungi dan neresapi arti hidup.

Sedangkan di dalam museum terdapat berbagai barang-barang seperti buku, peralatan rumah tangga, mesin jahit, jam dinding yang hampir meleleh dan menunjukkan pukul 00.05 WIB, dimana waktu tersebut menunjukkan secara jelas, jam, menit, hingga detik lahar panas meluluhlantahkan tempat tersebut, terdapat juga televisi dan berbagai foto-foto mengenai erupsi merapi. Rumah yang terdiri atas tiga kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi juga menjadi saksi bisu, dahsyatnya letusan Gunung Merapi.

Baca Juga: BPPTKG: Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Guguran Lava

Untuk menuju ke museum ini wisatawan akan ditawari menggunakan jep karena medan berpasir yang cukup sulit, dapat juga menggunakan motor, namun harus dipastikan motor dalam kondisi prima.

Museum ini buka setiap hari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Fasilitasnya pun cukup lengkap terdapat tempat parkir mobil dan motor, toilet, warung makan, warung merchandise serta tempat untuk berfoto. Untuk memasuki museum ini, wisatawan tidak di bandrol dengan harga namun mengisi dana sukarela, serta membayar parkir Rp. 5.000 untuk mobil dan Rp. 2.000 untuk motor.

Demikian ulasan mengenai Museum Mini Sisa Hartaku, saksi bisu keganasan wedhus gembel pada erupsi merapi tahun 2010.

(Indah Nuryulianingsih / Magang Ayoyogya)

Tags

Terkini