SLEMAN, AYOYOGYA.COM - Film besutan Ernest Prakasa kembali hadir yakni Cek Toko Sebelah 2. Film dengan memilih konflik drama keluarga memiliki banyak sisi menarik utamanya komedi dan haru. Film ini juga mengobati kerinduan masyarakat dan ditargetkan mengulang kesuksesan Cek Toko Sebelah 1 periode sebelumnya.
Lalu apa sajakah yang menarik dari Cek Toko Sebelah 2?
Sutradara sekaligus pemain film Cek Toko Sebelah 2, Ernest Prakasa, menyatakan ia sengaja menyisipkan isu childfree (pilihan untuk tidak punya anak) dalam film kedua Cek Toko Sebelah karena pengalaman pribadi.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Natal yang Apik dan Ciamik, Wajib Ditonton Bareng di Akhir Pekan
Ernest menjelaskan, selain karena isu childfree sedang banyak diperbincangkan masyarakat saat ini, ia ingin mengangkat isu tersebut karena merasakan sulitnya mengurus anak.
"Aku merasa punya anak itu memang seharusnya hak bukan kewajiban, karena memang mengurus anak itu nggak gampang," jelasnya dalam konferensi pers pemutaran perdana Cek Toko Sebelah 2 di The Rich Jogja Hotel.
"Jadi kalau orang nggak pengen punya anak, ya udah biarin, haknya sendiri, gitu."
Cerita tentang pasangan yang memutuskan childfree maupun bercerai, serta trauma masa lalu dikemas sedemikian rupa, sehingga membuat penonton merasa relate atau dapat memahami cerita itu karena dekat dengan pengalaman mereka.
Ia pun mengaku melakukan riset terkait isu childfree, perceraian, serta trauma masa lalu dengan berdiskusi bersama psikolog.
Menurut Ernest, berkat kolaborasinya dengan sang istri, Meira Anastasia, sudut pandang dari isu yang diangkat dalam film ini menjadi lebih berimbang.
"Jadi dengan kolaborasi dengan istriku, kayaknya lebih berimbang cara memandang permasalahan, cara meresponsnya itu punya keseimbangan antara sudut pandang laki-laki dan perempuan," kata komika itu.
Baca Juga: Film yang Banyak Dinanti di Akhir Tahun, Ini Sinopsis Avatar: The Way of Water
Ernest juga mengaku mencari tahu bagaimana cara seseorang menyembunyikan trauma masa lalu. Riset itu ia lakukan beriringan dengan penyusunan skenario sejak akhir tahun 2021.
Isu-isu keluarga tersebut juga dihadirkan dalam dua sudut pandang, baik dari perempuan maupun laki-laki. Ernest mengakui film pertama Cek Toko Sebelah masih sangat maskulin.